JIN PENUNGGU
Oleh: Ustadz Muhammad Abdu Negara
Mengakui bahwa di gunung atau hutan itu, ada penunggunya (ada jinnya), tidak masalah. Karena jin memang ada di sekitar kita. Apalagi jika banyak yang menyatakan, melihat sendiri penampakan mereka di tempat-tempat itu.
Yang bermasalah adalah, karena tahu di sana ada penunggunya, dia kemudian membawa sesajen, berupa kendi dan berbagai makanan, atau lainnya, untuk diberikan kepada penunggu di sana, dengan harapan tidak diganggu, atau ingin hajatnya terkabul. Yang seperti ini jatuh pada syirik, atau minimal, dekat pada kesyirikan.
Kelompok yang terlalu rasionalis dan kurang membaca kitab sucinya sendiri, menjadi pengingkar keberadaan makhluk gaib, atau minimal meragukan keberadaannya.
Kelompok yang terlalu terikat dengan tradisi, yang kadang-kadang masih ada sisa animisme dinamismenya, cenderung melakukan hal yang saya tuliskan di paragraf 2.
(fb)