[PORTAL-ISLAM.ID] Sebanyak 56 pasukan khusus Chechnya yang membela Rusia hancur berkeping-keping akibat serangan tentara Ukraina. Pertempuran pecah di dekat Hostomel, di timur laut Kiev, ibu kota Ukraina.
Media The Kyiv Independent melaporkan bahwa para pejabat di Kyiv mengklaim berhasil mempertahankan kendali ibu kota Ukraina selama pertempuran pada Sabtu malam dan hingga Minggu pagi. Wakil Ketua Pertama Administrasi Negara Kota Kyiv Mykola Povoroznyk mengatakan situasi di Kyiv tenang. "Ibukota sepenuhnya dikendalikan oleh tentara Ukraina dan pertahanan teror. Pada malam hari terjadi beberapa bentrokan dengan kelompok sabotase," ujarnya.
Belum jelas jumlah korban tewas namun diperkirakan mencapai ratusan orang dalam perang Rusia Ukraina ini. Di antara salah satu korban tewas, disebut adalah panglima pasukan khusus Chechnya, Jenderal Magomed Tushaev. Menurut Interfax Agency Ukraina yang dikutip The Sun, Tushaev adalah komandan Resimen Bermotor ke-141 dari Garda Nasional Chechnya.
Tentara Chechnya dikenal sebagai pemburu. Masing-masing tentara dikabarkan diberi sebungkus kartu berisi nama dan foto pejabat senior Ukraina menjadi target Rusia untuk dibunuh.
Tushaev adalah pemimpin pasukan khusus. Sebelum menyerang, pasukan ini digambarkan berlatih di hutan Ukraina. Mereka juga melakukan salat Jumat berjamaah sebelum ditempatkan di garis depan.
Sebelum menyerang Ukraina, Magomed Tushaev telah difoto bersama pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. Tushaev menjadi terkenal di negara-negara Barat karena memburu, menyiksa, dan membunuh pria gay. Kadyrov bahkan diyakini telah mengunjungi pasukannya yang di hutan Ukraina sebelum mereka diduga tewas.
Tewasnya pasukan khusus Chechnya disebut merupakan pukulan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera menaklukkan Ukraina.
(TEMPO)