[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan Presiden Joko Widodo yang mempersilakan masyarakat mudik saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah dengan syarat telah menjalani vaksinasi booster mendapat kritikan tajam. Salah satunya dari Presiden of Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali.
Imam Shamsi Ali menegaskan syarat booster untuk mudik itu menyiratkan ada hal yang tidak fair dari ucapan presiden tersebut.
Dia lantas membandingkan dengan kehadiran ribuan masyarakat pada ajang MotoGP yang digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhir pekan lalu.
Saat itu, tidak ada syarat harus vaksinasi booster untuk bisa menjadi penonton MotoGP.
“Apakah yang hadir di balapan motor Mandalika dipersyaratkan Booster? Kalau tidak, lalu kenapa yang mudik ada syaratnya?” kata Imam Shamsi Ali lewat akun Twitter pribadi, Rabu malam (23/3/2022).
Imam Besar Islamic Center New York ini menilai bahwa masalah mendasarnya bukan pada orang sudah divaksin atau dibooster. Tetapi pada aturan yang tidak diterapkan merata dan adil pada seluruh rakyat.
“Masalahnya bukan pada vaksin atau booster. Tapi pada penerapan aturan yang kadang kehilangan “sense of justice”. Tdk fair itu meresahkan," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mempersilakan masyarakat untuk mudik saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Hanya saja, dia meminta masyarakat untuk lebih dulu mendapatkan dua kali suntikan vaksin COVID-19 dan suntikan vaksin penguat (booster).
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik, dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan sekali booster serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi, Rabu (23/3/2022).
Apakah yang hadir di balapan motor Mandalika dipersyaratkan
— Imam Shamsi Ali (@ShamsiAli2) March 23, 2022
Booster? Kalau tidak, lalu Kenapa yang mudik ada syaratnya? Masalahnya bukan pada vaksin atau booster. Tapi pada penerapan aturan yang kadang kehilangan “sense of justice”. Tdk fair itu meresahkanhttps://t.co/1jb2DEWUQE
Virus ini mmg aneh, bisa membedakan waktu, tempat & org
— Sahabat Mu (@SahabatMu75) March 23, 2022
Pak Imam, "sence of justice" disini bukan kadang kehilangan tapi memang hampir lenyap...dihilangkan !
— GrandmaDetective© (@ironsteel00) March 23, 2022
Betul ustadz, saya merasakan hal yg sama. Kalu utk proyek Jokowi apapun diatur termasuk bergegas bebas karantina, peringan ppkm dll.. lihat saja, kalau jokowi ke daerah, sudah spt pesta.. bagi2 kaos tanpa ada prokes lagi..
— Amardani (@afmardani) March 23, 2022