[PORTAL-ISLAM.ID] Tingginya elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dari berbagai hasil lembaga survei tak menjamin, Menteri Pertahanan itu bakal menang ketika mencalonkan kembali sebagai Capres 2024.
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat, ada beberapa penyebabnya mengapa hasil survei tinggi tak menjamin Prabowo menang Pilpres.
Pertama, kata Jamiluddin, elektabilitas Prabowo masih bersaing ketat dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Bahkan hasil survei memperlihatkan, mereka bertiga kerap bergantian menduduki posisi pertama dalam hal elektabilitas. Berbeda halnya bila elektabilitas Prabowo jauh meninggalkan kompetitornya,” kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (31/3/2022).
Yang kedua, Jamiluddin menguraikan, Prabowo berpeluang memenangkan Pilpres 2024 bila wakilnya juga memiliki elektabilitas tinggi. Untuk itu, Prabowo harus jeli memilih Cawapres yang memang dapat mendongkrak elektabilitas mereka sebagai pasangan.
"Kehati-hatian itu diperlukan karena dua sosok yang sama-sama memiliki elektabilitas tinggi belum tentu elektabilitasnya juga tinggi bila dipasangkan. Bisa saja pendukung pasangan tersebut tidak cocok, sehingga dukungannya tidak bertambah. Bisa jadi antar pendukung saling meniadakan sehingga dukungan justru berkurang kepada pasangan tersebut,” bebernya.
Terakhir, Prabowo harus didukung koalisi partai politik yang militan. Karena itu, Prabowo harus selektif memilih partai politik yang akan diajak berkoalisi.
"Hanya koalisi partai politik yang mau "berkeringat" saja yang berpeluang dapat meningkatkan elektabilitas. Partai politik seperti ini akan all out memenangkan pasangan Capres yang diusungnya,” tutupnya.
[RMOL]