[PORTAL-ISLAM.ID] Aksi pawang hujan Rara Istiani Wilandari saat melakukan ritual hujan di Sirkuit Mandalika ramai menjadi pembicaraan.
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengatakan aksi wanita yang akrab disapa Mak Rara itu merupakan salah satu bentuk kearifan lokal.
Sandiaga mengatakan setelah dirinya menyerahkan trofi untuk pebalap yang meraih podium 1 Moto2, pemerintah sudah mendapatkan 2 laporan soal cuaca yang akan segera turun.
Padahal sepanjang pagi, cuaca Mandalika masih kondusif, namun tiba-tiba di siang hari, hujan cukup deras mengguyur sirkuit.
"Tadi terus terang saat hujan kami berkoordinasi untuk memastikan gelaran ini harus sesuai dengan kaidah keselamatan bagi riders dan kru, karena ada 2 laporan yang masuk pada kami setelah saya menyerahkan hadiah, setelah penyerahan hadiah selain trek yang basah dan jarak pandang yang terbatas karena air yang naik ke atas itu mengurangi penglihatan riders. Kita lagi membahas teknisnya, kita mendapatkan laporan cuaca akan hujan sekitar 1 jam makanya kita memakai data-data tersebut. Tapi terus diperlihatkan di TV ada Mak Rara itu menurut saya bagian dari hiburan, atraksi, kearifan lokal mungkin budaya yang bisa menjadi daya tarik sendiri," ujar Sandiaga di Sirkuit Pertamina Mandalika International Street Circuit.
"Tapi tentunya, pada akhirnya Tuhan Allah YME yang berkehendak, bahwa racenya ditunda 1 jam dan bisa terlaksana. Mudah-mudahan balapan ini menjadi momen yang memorable dan berkesan bagi riders, pencinta MotoGP dan seluruh rakyat Indonesia," ujar Sandiaga.
Mak Rara sendiri rupanya termasuk salah satu emak-emak fans Sandiaga, dia sempat masuk ke Media Center Indonesia, tempat pelaksanaan jumpa pers kalangan pemerintah tentang MotoGP Mandalika. "Saya ingin foto bareng," ujarnya dengan suara yang cukup lantang.
Sumber: Detik
Di ajang internasional,
— Ary (@Ary_pakeY) March 20, 2022
Di negri seribu masjid,
Orang2 bodoh mencoreng muka sendiri di hadapan dunia pic.twitter.com/Gc9K7R0rZ9
miris https://t.co/vEWTeZkOFB
— Mas Piyu (@maspiyuaja) March 20, 2022