Oleh: Balyanur (Sastrawan)
Sinetron drama seri Legend of Fu Yao yang dibuat berdasarkan novel karya Tianxia Guiyuan bisa bikin penontonnya betah nonton berjam-jam kaya dulu ketagihan baca karya Kho Ping Ho.
Drama legend trilogi Oidipus karya Sophocles, drama tertua Yunani yang masih dimainkan di panggung panggung teater hingga kini. Perlu pengetahuan sastra dan dramaturgi yang mumpuni untuk memainkan drama ini.
Tapi bagi Anies, cukup satu ide saja bisa bikin suasana klenik drama kemping IKN menjadi drama sarkas kaya makna.
Selagi para gubernur berlomba menjilat dengan membawa tanah dan air terbaik daerahnya, Anies menerobos membawa tanah dan air gusuran Ahok. Ahok bukan sekedar nama. Ahok adalah wajah rezim ini.
Tidak harus berpikir lama untuk memahami ide Anies seperti menonton berjam-jam Legend of Fu Yao, atau berpikir sastrawi untuk memahami trilogi Oidipus.
Ide maha karya Anies bisa dipahami bahkan hanya dengan membaca judul berita ini.
"Anies Baswedan Bawa Tanah untuk IKN dari Korban Gusuran Ahok."
THE END.
Anies Baswedan Bawa Tanah untuk IKN dari Korban Gusuran Ahok https://t.co/WcwK6dlgst #TempoMetro
— TEMPO.CO (@tempodotco) March 13, 2022