AROMA BUSUK PENUNDAAN PEMILU
- Lobi sistematis agar pemilu ditunda menyasar anggota DPR, partai politik, dan kelompok relawan. Dalangnya diduga berasal dari lingkar dekat Presiden Jokowi. Beragam kepentingan terikat dalam skenario ini.
- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menerima pesan dari lingkar dekat Presiden Jokowi pada akhir Januari 2022. Pesan itu disampaikan lewat orang dekat Cak Imin. Isinya: Cak Imin diminta menyuarakan dukungan terhadap penundaan Pemilu 2024.
- Dukungan itu, menurut sumber kumparan, mesti digaungkan Cak Imin secara terbuka di hadapan publik. PKB diminta bersuara aktif karena ia salah satu partai politik yang memiliki kursi di parlemen, dan proses penundaan pemilu melalui amandemen UUD 1945 berada di tangan parlemen.
- Setelah menempuh proses yang dirasa perlu, Cak Imin akhirnya memutuskan untuk mengiyakan permintaan dari lingkar Jokowi itu.
- Hanya selang beberapa jam setelah usul penundaan pemilu dilontarkan Cak Imin, ide perpanjangan masa jabatan presiden juga disuarakan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ibarat paduan suara, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ikut mendukung wacana ini.
- Sejumlah menteri dan lingkar dekat Jokowi disinyalir terlibat dalam skenario penundaan pemilu. Lebih dari lima sumber kumparan di parpol koalisi menyebut nama Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan.
- Mensesneg Pratikno juga disebut terlibat dalam menggodok wacana penundaan pemilu. Demikian pula dengan orang-orang lain di lingkaran Jokowi di Istana.
- Lalu, apakah penundaan pemilu mungkin terjadi?
- Berdasarkan pemetaan fraksi MPR hingga saat ini, usul penundaan pemilu didukung 3 fraksi: PKB, PAN, Golkar dengan jumlah 187 kursi. Ini belum memenuhi syarat pengusulan amandemen di MPR. Sementara 6 fraksi lain menolak.
- Namun, bukan hal mustahil jika tiba-tiba arah politik berubah. Apalagi koalisi Jokowi kini menguasai 66% atau 471 kursi anggota MPR.
- Selain parpol koalisi dan anggota DPR/MPR, manuver wacana penundaan pemilu ini juga menyasar kelompok relawan Jokowi, dan ormas.
- Jokowi Mania (Joman) pernah diminta untuk mendukung wacana perpanjangan jabatan presiden. Ketua Umum Joman, Imanuel Ebenezer, bercerita bahwa pada pertengahan 2020, ia pernah ditemui salah seorang Koordinator Pemenangan Jokowi di Pilpres 2019 yang kini ‘bertugas’ di Istana.
- ‘Pejabat’ itu meminta Joman mendukung wacana perpanjangan masa jabatan presiden melalui mekanisme Jokowi tiga periode. Joman diyakinkan dengan narasi: rakyat masih ingin Jokowi memimpin.
👉Simak laporan lengkapnya: https://kumparan.com/kumparan-plus/aroma-busuk-penundaan-pemilu-1xdXqBlcUzS