[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyebutkan gejolak di Desa Wadas, Purwerojo, tidak ada kekerasan dikritisi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
Ketua YLBHI Bidang Advokasi dan Jaringan, Zainal Arifin menerangkan, setelah pihaknya mendapat laporan dari LBH Yogyakarta tentang penangkapan 60 warga setempat di lapangan, ditemukan fakta bahwa kisruh yang terjadi di Wadas merupakan klaim sepihak dari Ganjar.
"Bahwa pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di beberapa media yang menyatakan tidak ada kekerasan dan keberadaan kepolisian untuk melakukan pengamanan dan menjaga kondusifitas adalah pembohongan publik," ujar Zainal dalam keterangannya, pada Rabu (9/2).
Zainal menerangkan, penangkapan terhadap sekitar 60 warga dilakukan oleh kepolisian pada saat warga sedang melakukan istighosah (doa bersama) tiba-tiba dikepung dan ditangkap.
"Tidak cukup sampai disitu, Kepolisian juga melakukan sweeping dan penangkapan di rumah-rumah warga," katanya.
Lebih lanjut, Zainal menyimpulkan kekisruhan yang terjadi di Wadas dapat memberikan dampak kepada masyarakat sekitar.
"Pada faktanya pengerahan ribuan anggota kepolisian masuk ke wadas merupakan bentuk intimidasi serta kekerasan secara psikis yang dapat berakibat lebih panjang daripada kekerasan secara fisik," demikian Zainal.[rmol]