[PORTAL-ISLAM.ID] Ustaz Felix Siauw turut berkomentar terkait aturan suara azan di speaker atau toa masjid, yang dibuat oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Ustaz Felix mengibaratkan orang yang cinta itu akan selalu mengasosiasikan dirinya dengan apa yang dia cintai.
Sebaliknya, yang tidak menyukai atau membenci sesuatu, pasti juga cenderung tidak menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan apa yang dia tidak sukai itu.
Hal itu dikaitkan Ustaz Felix saat dirinya belum memeluk agama Islam. Dia mengakui dulu tidak menyukai suara azan dan berusaha memahami hidup di tengah mayoritas Islam.
“Saya dulu ketika belum Muslim, tentu tidak menyukai azan, meskipun tidak membencinya. Tapi saya bisa memahami, bisa mengerti dan memaklumi azan yang 5x sehari itu, sebab saya tinggal di negeri yang mayoritasnya Muslim,” beber Ustaz Felix di akun Instagram miliknya belum lama ini.
Barulah ketika dirinya memeluk agama Islam, azan berubah menjadi sesuatu yang magical baginya.
“Azan tidak hanya menjadi penanda salat, tapi jadi anchoring tentang arti ketenangan dan kenyamanan,” ungkapnya.
Bahkan, ketika Ustaz Felix pergi ke suatu negeri tanpa suara azan, seolah ada sesuatu yang kurang, ada yang tak lengkap.
“Meskipun jadwal salat sudah bisa didapatkan dari Apps, azan adalah sapaan bagi jiwa,” sebutnya.
Oleh karena itu, dia merasa heran, mengapa baru sekarang suara azan dipermasalahkan. Pria 38 tahun ini juga miris ketika suara azan dianalogikan dengan gonggongan anjing.
“Lebih lucu lagi, puluhan tahun Indonesia merdeka, sampai saat ini setahu saya tak ada yang merasa terganggu dengan azan, sebagai identitas dan syiar Islam, simbol Islam. Tapi kali ini dipermasalahkan, dianggap gangguan, bahkan disetarakan dengan gonggongan anjing,” tulisnya.
Bapak empat anak ini lantas mempertanyakan kecintaan seorang Muslim jika suara azan diibaratkan mengganggu.
“Saya hanya menilik memeriksa hati sendiri, andai saya sudah tak suka, merasa tak tenang, merasa tak nyaman dengan simbol dan syiar agama yang jadi identitas agama Islam saya sendiri, apakah cinta untuk Allah dan Rasulullah itu masih di sana?, tanya Ustaz Felix.[jpnn]