Jangan Lebay
Di sebuah pengajian, ada ustad ditanya, 'Ustad, apakah menulis novel itu haram?'
Lantas, karena masing-masing orang beda penafsirannya, ustad menjawab, 'HARAM!', maka apakah saya sebagai penulis novel harus tersinggung? Marah? Baper?
Sama sekali tidak perlu.
Kok tidak perlu marah?
Satu, itu pengajian terbatas, dengan audiens terbatas. Dua, memang hak semua orang menafsirkan sesuatu sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing. Jika dia percaya itu haram, yo wis. Tapi hak orang lain utk meyakini itu sebaliknya, bisa jadi alat dakwah dll.
Pun sama dalam kasus ekstrem lainnya. Di sebuah kebaktian, di sebuah acara agama-agama lain, dll, dsbgnya, saat pengikut agama itu bertanya, 'Bapak/Ibu, apakah orang lain yg tidak ikut agama kita adalah orang-orang sesat?' Jika tokoh agama menjawabnya: 'Iya, sesat!" Maka, kamu ndak usah spaneng tinggi. Lantas dishare kemana-mana, lantas viral, lantas lapor polisi! Lantas ngamuk bawa-bawa NKRI, Pancasila, dll.
Ambyar. Itu acara terbatas, dengan audiens terbatas. Hanya karena hari ini orang-orang suka merekam, lantas posting, lantas tersebar kemana-mana, bukan berarti itu ditujukan utk siapapun. Tapi lihat dulu, acara itu awalnya apa?
'Pak Kiyai, apakah sesajen itu haram?', 'Ibu Ustazah, apakah wayang itu haram?', dll, dsbgnya, jika pertanyaan dan jawaban ini ada dalam acara-acara terbatas, saat tokoh agama sedang mengurus jamaahnya, maka itu bukan urusan siapapun.
Indonesia ini seriusan loh, semua serba terbalik. Saat tokoh agama sedang mengurus umatnya, sedang menyampaikan apa yg dia yakini, orang-orang ribut. Dan lucunya, orang-orang yg ribut ini tiap hari memaki nabi-nabi orang lain, memaki agama orang lain dgn kata-kata yg kasar sekali. Mereka teh tidak bercermin?
Atau jangan-jangan, kita itu bahkan dengan agama sendiri saja sudah tidak hormat lagi. Kita main-main saja dengan agama sendiri. Maka, apalagi dgn agama orang lain. Tapi saat ada momen tokoh-tokoh agama 'melakukan kesalahan', wuiih, bukan main, langsung hajar blas.
Ketahuilah, jika mengharamkan sesuatu masuk penjara, saya yakin, di masjid-masjid, di gereja-gereja, di rumah ibadah manapun, banyak tokoh agamanya masuk penjara. Jadi berhentilah, dikit-dikit lapor, dikit-dikit bawa ke polisi. Dikit-dikit pencemaran ini, itu. Ribuan orang antri minyak goreng, kamu malah sibuk melaporkan hal-hal begini ke polisi.
(By Tere Liye)