[PORTAL-ISLAM.ID] Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Demokrat Yan Harahap mengomentari kasus konflik agraria di Desa Wadas.
Sebelumnya, ribuan personel polisi diterjunkan ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, untuk mengawal pengukuran lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Bendungan Bener.
Kedatangtan itu disertai aksi represif. Polisi menangkap 64 orang dengan dalih membawa senjata tajam.
Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Duwi Prasetia mengungkapkan sekitar 64 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo masih ditahan di Polres Purworejo, Rabu (9/2).
Puluhan warga tersebut ditangkap polisi sejak kemarin, beberapa di antaranya bahkan masih di bawah umur.
Julian menyebut jika ada 10 anak-anak dibawah umur yang ditangkap oleh aparat.
Menanggapi hal tersebut, Politisi Demokrat Yan Harahap ikut bersuara.
Ia menyinggung terkait kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang terlihat lebih membela aparat kepolisian atas kasus tersebut.
Bahkan Yan ikut menyidir Ganjar dengan sebutan mati gaya jika disuruh untuk membela rakyat.
“Kalau lagi bikin konten, Gubernurnya ‘banyak gaya’. Soal bela rakyat ia ‘mati gaya’,” tulis Yan dilansir dari twitter pribadinya, Rabu (9/2/2022).
Sebelumnya Ganjar menyebut jika masyarakat tidak perlu khawatir terkait adanya ribuan aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo hari ini, Selasa (8/1/2022).
Ganjar menyebut aparat yang datang tak lepas dari menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Ganjar pun meminta warga tidak menyikapi serbuan aparat polisi secara berlebihan. Ganjar mengklaim semua akan berjalan aman dan kondusif.
“Iya ada pengukuran, hanya pengukuran saja kok, tidak perlu ditakuti, tidak akan ada kekerasan,” ungkap Ganjar dilansir fajar.co.id dari cnnindonesia.com, Selasa (8/2/2022). [fajar]