[PORTAL-ISLAM.ID] Risiko bencana yang relatif minim, infrastruktur yang relatif lengkap, ketersediaan akses dengan perkotaan yang berkembang adalah beberapa alasan pemerintah memilih Kalimantan Timur menjadi lokasi pemindahan ibu kota baru.
Tapi menurut penelitian geoteknik yang dilakukan Pusat Lingkungan Geologi tahun 2006 di sekitar lokasi IKN, tepatnya di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Sasamba menunjukkan bahwa ada beberapa potensi yang dapat menghambat pembangunan infrastruktur, salah satunya adalah tanah lunak.
Dijelaskan dalam jurnal teknik Unjani yang ditulis Benny Arianto dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur.
Contoh kasus yang berkaitan dengan tanah lunak di sekitar IKN adalah pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) seksi 4. Jalan Tol Balsam yang awalnya akan diresmikan akhir tahun 2018 mengalami hambatan hingga satu tahun.
Musababnya adalah keberadaan tanah lunak dalam pembangunan jalan tol ini. Jika masalah ini tidak diperhatikan, maka bukan tidak mungkin pembangunan IKN akan mengalami hal serupa, tulis Benny.
Dari investigasi geoteknik lapangan, laboratorium dan studi kasus terhambatnya pembangunan Jalan Tol Balsam, diketahui adanya potensi keberadaan tanah problematik yang bersifat lunak dan wajib diwaspadai di sekitar lokasi pembangunan Ibu Kota Negara, Kalimantan Timur.
Tanah lunak sendiri mempunyai karakteristik daya dukung yang relatif rendah dan pemampatannya yang relatif besar serta berlangsung relatif lama. Apabila tanpa dilakukan perbaikan terlebih dahulu maka bangunan infrastruktur yang dibangun di atasnya berpotensi mengalami kerusakan sebelum mencapai umur konstruksi yang direncanakan.
Faktanya, tak hanya indikasi tanah lunak, dari hasil penelitian Pusat Lingkungan Geologi tahun 2006 diketahui akan adanya potensi bencana di wilayah penelitian, berupa potensi gerakan tanah, lempung mengembang dan likuifaksi, yang perlu diperhatikan dalam pembangunan IKN.
Untuk mengatasi tanah lunak di IKN, peneliti merekomendasikan agar dilakukan metode Preloading dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD).
Sumber: Kumparan/Sains