By Widi Astuti*
Itu yang pada nyuruh untuk sholat di masjid Ahmadiyah, monmaap kami emoh banget lah. Udah jelas Ahmadiyyah sesat, napa juga dianjurkan sholat di masjid mereka. Sori dori mori, alias BIG NO.
Tau gak sih, kami back up bedah masjid Dusun Tawang ini salah satu alasannya adalah agar warga desa tersebut tidak pergi ke masjid Ahmadiyah. Kukasih tau ya, di Dusun Tawang ini juga ada masjid Ahmadiyyah. Masjid tersebut letaknya tidak terlalu jauh dari masjid ahlussunah wal jamaah. Masjid sunni ini bernama Masjid Ibnu Umar.
Masjid Ibnu Umar sudah bocor dan atapnya rapuh. Jika tidak segera direnovasi dikhawatirkan ambruk. Di musim hujan, para santri TPQ sering kedinginan karena lantainya basah. Air hujan menembus langsung genteng dan plafon yang sudah bocor. Jamaah sholat juga terganggu kekhusyuannya karena karpet yang basah.
Hanya ada satu cara untuk menyelesaikan masalah ini, yaitu membongkar total atap masjid. Alhamdulillah saat ini atap sudah diganti dengan galvalum rangka baja ringan. Sudah tidak bocor lagi. Tapi belum diplavon.
Kami berniat memasang plavon. Belum terlaksana karena uang donasi yang masuk belum mencukupi. Memang renovasi masjid Tawang ini termasuk berjalan sangat lambat. Tapi paling tidak sudah tidak bocor lagi.
Saat ini baru terkumpul dana 1 juta untuk persiapan plavon. Semoga bisa bertambah lagi. Agar plavon bisa segera dipasang. Semoga ketika sholat tarawih di bulan Ramadhan nanti renovasi masjid sudah beres, aamiin.
Oh iya, meskipun masjid Ibnu Umar belum bisa digunakan, warga Dusun Tawang tak tertarik sholat di masjid Ahmadiyyah. Mereka sholat jumat di salah satu rumah warga yang cukup luas.
Asal tau aja, hampir seluruh warga Dusun Tawang ini bekerja sebagai tukang rosok (tukang cari barang rongsok). Artinya mereka bukanlah kalangan intelek. Tapi mereka faham bahwa jamaah Ahmadiyyah itu sesat, bukan Islam. Dan mereka tidak mau beribadah disana.
So, buat yang ngaku intelek tapi masih menganggap Ahmadiyyah itu Islam, sebaiknya minum minyak goreng dulu. Agar faham bahwa minyak goreng itu selalu menjaga harga dirinya dan tak mau direndahkan. Ketika direndahkan, maka dia memilih menghilang #eh
Minyak goreng aja sadar diri, masa kamu engga. Bahwa Ahmadiyyah itu bukan Islam. MUI juga sudah mengeluarkan fatwa tentang kesesatan Ahmadiyyah kok. Jangan pernah menganggap bahwa Ahmadiyyah itu Islam ya gaes. Mereka punya nabi sendiri, namanya Mirza Ghulam Ahmad. Ya jelas sudah keluar dari Islam kalau mengakui ada nabi lain sesudah Nabi Muhammad.
Wis, manut sama MUI aja. Ora usah neko-neko.
______
*dari fb Widi Astuti (01/02/2022)
**yg mau bantu donasi utk renovasi masjid Ibnu Umar bisa kontak mbak Widi Astuti di fbnya