[PORTAL-ISLAM.ID] Kedekatan hubungan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil sudah lama berlangsung. Ketika Anies berkunjung ke Kuningan, Jawa Barat, mereka juga bertemu.
Oleh karena itu, menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, pertemuan Anies dan Ridwan di JIS tidak ada yang luar biasa.
“Anies mengajak Ridwan ke JIS mungkin hanya minta pendapatnya sebagai arsitek sebelum stadion itu selesai 100 persen,” ungkap Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/2).
Namun demikian, kata Jamiluddin, pertemuan Anies dan Ridwan itu bagus dijadikan contoh. Sebagai tokoh yang digadang-gadang menjadi Capres, keduanya dapat berhubungan baik. Mereka tidak menunjukkan sebagai kompetitor yang saling menjatuhkan.
“Dua tokoh itu ingin menunjukkan, berpolitik dapat dilakukan dengan santai dan harmoni. Berpolitik dengan saling beriringan, tanpa mempertontonkan kekurangan lawan politiknya,” kata mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.
Jamil melihat, pertemuan yang diselingi dengan adu pinalti itu upaya kedua tokoh tersebut untuk menghilangkan kesan politik tidak soal menang kalah. Politik juga bukan jahat yang hanya ingin membantai lawan politiknya.
“Jadi, dua tokoh itu ingin mengajak berkompetisi dalam kebersamaan, bukan untuk saling meniadakan,” demikian Jamiluddin. [RMOL]