KHANATE CRIMEA KERAJAAN ISLAM DI UKRAINA
Invasi Rusia ke Ukraina terus berlanjut.
Pasukan khusus Rusia sudah menembus Ibu Kota Ukraina, Kiev, dalam invasi hari kedua, Jumat (25/2/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan dalam pidato video bahwa kota Kiev telah dimasuki oleh pasukan Rusia.
Presiden Volodymyr Zelensky yang merasa jadi target nomor satu sekarang bersembunyi karena takut diculik pasukan Moskow.
Pertempuran sengit sedang berlangsung di jalan-jalan Kiev, di mana tembakan terdengar di dekat gedung parlemen ibu kota.
Penduduk Kiev telah didesak untuk membuat bom bensin dan mengangkat senjata melawan pasukan invasi.
Ketegangan yang terjadi antara Ukraina dan Rusia bukan kali pertama dalam sejarah Ukraina modern. Tahun 2014 kawasan semenanjung Krimea yang semula berada di wilayah Ukraina dianeksasi oleh Rusia.
Dilaporkan BBC News (13 November 2014), krisis Krimea memicu kerusuhan serta perpecahan di Ukraina bagian timur dan selatan.
Saat ini Ukraina merupakan rumah bagi 2 juta Muslim. Mayoritas adalah ras bangsa Tatar, sebagian lainnya berasal dari rumpun bangsa Kaukasia dan Chechen yang merupakan kaum imigran.
Kerajaan Islam Khanate Crimea
Tak banyak yang tahu kalau di wilayah ini pernah berdiri sebuah kerajaan Islam yang kuat. Sejarah mencatat, pada abad ke -15 Muslim Tatar mendiami wilayah semenanjung Krimea yang dikenal dengan nama Khanate Crimea.
Sebuah kerajaan Islam berdiri di wilayah itu antara tahun 1441 M -1783 M. Khanate itu berada di bawah kekuasaan Tatar Crimea, lalu menjadi bagian dari Daulah Utsmani.
Wilayahnya meliputi semenanjung Krimea (kecuali selatan dan barat daya pantai dan pelabuhan, yang dikuasai oleh Genoa) serta stepa Ukraina yang kini terbentang di wilayah Ukraina dan Rusia Selatan.
Pendirinya seorang Muslim bernama Haci Giray. Ia adalah generasi ke-11 dari Jengis Khan penguasa Mongol, yang telah mendapat cahaya hidayah.
Haci Giray menjadikan Qirq Yer sebagai ibukota kerajaannya. Wilayah itu sekarang menjadi bagian dari Bahçeseray--sebuah kota di Ukraina.
Pada tahun 1475, pasukan Utsmani berhasil membebaskan Kerajaan Yunani Theodoro dan juga koloni Genoa di Cembalo, Soldaia, dan Caffa. Dan setelah itu, Khanate Crimea berada di bawah protektorat/perwalian Daulah Utsmani.
Pada masa kejayaannya, Khanate Crimea menjadi salah satu kerajaan terkuat di Eropa Timur hingga abad ke-18 M.
Mereka memiliki pasukan berkuda yang hebat. Para Mujahid dari Krimea ini sangat membantu pasukan Utsmani ketika melakukan perluasan wilayah kePolandia, Hungaria.
Hingga akhirnya gabungan pasukan Rusia dan Ukrania menyerang Khanate Crimea yang berlangsung selama perang Russo-Utsmani, 1735-1739.
Pasukan Rusia, di bawah komando Marsekal Münnich, berhasil menembus semenanjung Krimea dan membakar serta menghancurkan semua yang mereka temukan.
Pada tahun 1774, Daulah Utsmani harus melepaskan wilayah Krimea berdasarkan perjanjian Kojak Qanarjh. Sejak itu, wilayah semenanjung Krimea berada di bawah kekuasaan Rusia.
Kisah pilu Muslimin dimulai tahun 1783, kota-kota besar di Krimea dihancurkan dan dibakar, situs-situs peninggalan sejarah Islam dilenyapkan, Muslim dibantai, hingga jumlahnya berkurang drastis.
Puncaknya tahun 1944, Muslim Tatar diusir secara paksa dari wilayahnya. Masjid-masjid dihancurkan. Dari sekitar 1.800 masjid yang ada pada waktu itu, hanya tersisa sekitar 20-30 masjid.
Hari ini, generasi muda Muslim nyaris tak ada yang tahu kalau wilayah Ukraina yang sekarang menjadi headline di seluruh media internasional itu, dulunya pernah berdiri sebuah kerajaan Islam yang kuat, yang menjadi jalan tersebarnya cahaya hidayah di wilayah Eropa Timur.
(By Uttiek)