[PORTAL-ISLAM.ID] KNews.id- International Direct call menjadi target pemerintah China karena berada di jalur maritime silk road kepentingan China dan ASEAN dalam hal membangun konektivitas One Belt One Road (OBOR).
Tujuan China membangun pelabuhan Super Hub World Class Port sebagai pelayaran langsung petikemas dari pelabuhan dalam negeri Indonesia ke pelabuhan tujuan China dan sebaliknya, tanpa singgah di pelabuhan manapun yang ada di dalam negeri.
Penempatan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur untuk skala lebih luas, juga menyasar trasnformasi diplomasi ekonomi China-Indonesia dalam pelaksanaan direct call melalui Pelabuhan Balikpapan, hal ini dinilai oleh pemerintah Joko Widido memberikan stimulus positif bagi pengembangan OBOR China dalam ekspor gas, minyak, batubara, nikel dll dari Indonesia Timur dan sekitarnya.
Peran diplomasi oligarki Indonesia dalam bidang ekonomi membuka diri terhadap investasi asing dari China, terutama dengan adanya proyek One Belt One Road(OBOR) yaitu kesepakatan Konsul Jenderal RI di Guangzhou, Ratu Silvy Gayatri mengatakan:
Indonesia telah menawarkan tiga daerah yang sudah ditetapkan sebagai wilayah potensial untuk dijadikan tujuan masuknya investor yaitu Sumatra Utara, Kalimantan, dan Sulawesi Utara. Kebutuhan pembangunan infrastruktur di ketiga daerah itu dinilai berkaitan dengan kebijakan jalur sutera maritim yang digadang-gadang oleh China.
Penawaran Investasi
China, salah satunya dengan menekan biaya logistik USD300-500 per kontainer serta memangkas durasi pengiriman lebih cepat hanya 16 hari dari semula 24 hari, komoditas ke sejumlah negara tujuan impor-ekspor dan pengembangan kerjasama pengelolaan pelabuhan Internasional
RRC International Direct Call
Maka investasi China juga untuk mendapatkan biaya murah per kontainer dari semula mencapai Rp 4 juta per kontainer menjadi hanya sekitar Rp 792 ribu per kontainer.
Pencapaian kerjasama China -Indonesia proyek One Belt One Road menjadikan pelabuhan Kalimantan Timur sebagai rintisan World Class Port di Kawasan Ibu Kota Negara. [keuangannews]
Oleh : Nazar EL Mahfudzi, Pengamat Politik