[PORTAL-ISLAM.ID] Sikap tegas PDI Perjuangan terhadap petugas partainya yang menjalankan proyek strategis nasional (PSN) di Jawa Tengah, yakni Presiden Joko Widodo dan Ganjar Pranowo, terkait pembangunan Bendungan Bener di Purworejo, dipertanyakan publik.
Pasalnya, hingga saat ini tidak ada pernyataan tegas dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kepada dua kadernya tersebut.
Padahal, pelaksanaan PSN tersebut dianggap bertentangan lantaran memasukkan penambangan batu andesit di Desa Wadas sebagai bagian dari PSN.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menilai, warga Desa Wadas yang menentang penambangan batu andesit di wilayahnya merupakan rakyat kecil, yang seharusnya dilindungi hak hidupnya oleh PDIP yang jargon politiknya "partai wong cilik".
"Saya kira PDIP harus keras dan tegas ke Ganjar dan Jokowi. Kalau perlu diskors kalau tak mampu pecat. Kan jargon mereka peduli wong cilik," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/2).
Namun hingga hari ini, sikap tegas maupun keberpihakan PDIP kepada warga Wadas tak kunjungan terlihat secara nyata.
Sebagai contoh, Jerry sama sekali belum mendengar pembelaan anggota DPRD dari wilayah Jawa Tengah yang mendukung penolakan warga Wadas terhadap penambangan batu andesit di wilayahnya, sebagai material pengurukan lokasi pembangunan Bendungan Bener di Desa Guntur yang berjarak sekitar 10 km dari wilayah yang akan dijadikan penambangan.
Maka dari itu, Jerry memandang perlu bagi anggota parlemen fraksi PDIP untuk bertindak mendukung warga Desa Wadas, jika tidak ingin dianggap munafik karena hanya memerlukan warga ketika ada pemilihan umum (Pemilu) saja.
"Anggota DPR Dapil Purworejo harus angkat suara, jangan diam membisu. Jangan hanya butuh suara elektoral waktu Pileg tapi tak mau membela hak-hak mereka," demikian Jerry. [suara]