Hal ini disampaikan Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris saat menanggapi pernyataan penceramah yang menyebut wayang dilarang.
"Kalau orang-orang yang merasa diri paling benar tidak ada kata wayang dalam kitab suci, kita bisa menunjukkan ada dasarnya, ada dalilnya," kata Irfan dalam Sharing Session BNPT di Jakarta Selatan, Jumat (18/2/2022).
"Ada seorang ustaz wahabi yang mengharamkan wayang, tapi itu kan sudah minta maaf," kata Idris, seperti dilansir CNNIndonesia.
***
Tiba-tiba pada sok peduli wayang pasca viralnya video lama ceramah Ustadz Khalid Basalamah.
Padahal dalam video utuh, Ustadz Khalid sama sekali tidak ada menyebut wayang haram.
Pernyataan BNPT ini sontak memicu komentar netizen.
"Jahat sekali lisan mu? Kau gak berhak mengatakan orang Wahabi, bagaimana kalau anda dikatakan macam2 tentu marah Bukan?" ujar Ir. Ardiawan. ST @ArdiawanIr.
"Loe @BNPTRI klo gak ngusik umat Islam gatel ya? Sanah ke papua geh..," sentil @Kii_Lurah.
"Padahal yang mereka tuduh wahabi itu tidak pernah menentang pemerintah yang sah," ungkap @ZAryaBelange.
"BNPT emang paham soal wahabi dan wayang? Sudah nonton video aslinya? Yg bilang haram kan media doang," ujar @agisubagio.
"BNPT kok percaya video potongan, menyelidiki perkara berdasarkan viral potongan video buzzer😌," komen @DhaniWell.
"@BNPTRI kerja anda ngapain aja sih yang sebenernya," tanya @japar_nasrul.
"Kok dikaitkan dgn wahabi. Ente paham ga arti wahabi?" sergah @andaru1108.
BNPT ada urusan apa dengan ustad? Sampai disambung2kan antara wahabi dengan wayang, apa kurang kerjaan?
— negerielok (@ridhorahadi) February 18, 2022
