[PORTAL-ISLAM.ID] Founder Minigold Indonesia, Edi Hermanto mengkritik manuver jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang mendatangi markas Habib Bahar bin Smith.
Seperti diketahui, video kedatangan Danrem 061/ Surya kencana, Brigjen Achmad Fauzi ke Pondok Pesantren Habib Bahar bin Smith viral di media sosial.
Pro dan kontra atas kedatangan jenderal TNI ke markas Habib Bahar pun bermunculan.
Edi menyatakan, TNI harusnya tidak menunjukkan sikap yang justru bertentangan dengan semangat prajurit.
Ia pun meminta agar TNI tak mendengarkan tekanan yang diviralkan oleh buzzer yang terus menerus mendesak agar ceramah Bahar Smith dipersoalkan.
Apalagi, kata Edi, TNI jangan sampai masuk dalam ranah politik untuk membela kepentingan politik tertentu.
"TNI harus mulai menarik diri dari pergaulan dengan buzzerRp, jauhi politik, kembali ke barak, jaga perbatasan dan jaga kedaulatan negara,perangi siapapun yg mengangkat senjata melawan NKRI.. Rakyat tak bersenjata itu bukan musuhmu," tulis Edi dikutip dari Twitter pribadinya, Minggu (2/1/2022)
Amankan tahun baru, kata kapendam
Sementara itu, sebelumnya, pihak TNI punya alasan lain mengapa Brigjen Achmad Fauzi dan anak buahnya mendatangi markas Bahar Smith,
Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto angkat bicara terkait kedatangan Danrem.
Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto mengatakan, kedatangan Brigjen TNI Achmad Fauzi itu untuk pengamanan tahun baru.
"Jadi, intinya itu (kedatangan Achmad Fauzi) dalam rangka pengamanan tahun baru, menyampaikan masalah kerumunan," ujar Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto, saat dihubungi, Sabtu (1/1/2022).
Kedatangan Brigjen Achmad Fauzi ke pondok pesantren Tajul Allawiyin milik Habib Bahar itu sempat viral di media sosial lantaran sempat terjadi perdebatan antara keduanya.
Padahal, kata dia, tujuan Danrem 061/ Surya Kencana itu hanya melaksanakan intruksi Kementerian dalam negeri (Kemendagri) dan Kapolri, untuk memastikan tidak ada kerumunan saat malam tahun baru.
"Nah, yang agak diragukan ada di tempatnya HBS (Habib Bahar Smith) ini. Makanya Danrem ke sana," ujar Arie.
"Terus ada pesan yang disampaikan terkait ceramahnya gitu kan, memang harapannya dari Bapak Pangdam sudah disampaikan ke saya itu kan menginginkan kita ini agar wilayah ini kondusiflah, terbebas dari ujaran kebencian yang saling menyalahkan satu sama lain, berawal dari medsos dan sebagainya," tambahnya.
Namun, saat diberikan imbauan Habib Bahar malah membicarakan hal lain dan melebar ke mana-mana.
"Ya, kan ngomongnya ke mana-mana. Kan beliau, Danrem 061/ Suryakencana, sampaikan nanti kalau ada kerumunan terpaksa dibubarkan karena nggak boleh menjelang tahun baru. Cuma dibelok-belokan," katanya.
Diketahui, video adu mulut yang terjadi antara Bahar Bin Smith dengan seorang anggota TNI, beredar di media sosial.
Dalam video itu, dituliskan keterangan kalau anggota TNI itu mendatangi Pondok Pesantren milik Bahar Bin Smith, Tajul Alawiyyin.
Video tersebut berisikan percakapan antara Bahar Bin Smith dengan anggota TNI yang diduga berpangkat Jenderal Bintang Satu.
Belakangan diketahui, Perwira TNI tersebut adalah Komandan Korem 061 Surya Kencana Brigjen TNI Achmad Fauzi.
Dalam video berdurasi 2 menit 46 detik itu Habib Bahar menjawab sebuah permintaan
Dalam dialog itu Brigjen Fauzi meminta Bahar untuk mendatangi Polda Jabar.
"Bapak tidak datang kemari pun saya tetap datang ke Polda Jabar," ujar Bahar.
"Buktikan," kata Danrem.
"Buktikan? Emang saya udah ngomong. Bahkan Minggu saya datangi saya nginap di sana," jawab Bahar.
"Kalau enggak datang dijemput masalahnya," cetus Danrem.
"Loh enggak ada urusan. Yang jemput polisi bukan bapak dong, sekarang bapak datang ke sini mau shock terapi atau apa. Enggak ada urusan," kata Bahar. (tribunnews)