Oleh: Azwar Tahir*
Masuknya Evalina Heryanti, seorang perempuan Kristiani berlatar belakang pakar Olimpiade (Data Analysis and Assistance Team NOC of Indonesia for Olympic Games 2020 Tokyo), ke jajaran Dewan Pakar PKS me-refresh memori tentang konsep Islands of Integrity yang dulu dilempar oleh Presiden PKS Periode 2015-2020 Mohammad Sohibul Iman, Ph. D yang kini diamanahi sebagai salah seorang Wakil Ketua Majelis Syuro.
Begini tutur beliau:
"Orang baik ada di mana-mana, mereka ibarat “islands of integrity” yang terserak. Tugas kita bangun jembatan agar pulau-pulau itu bersinergi."
PKS yang lahir dan tumbuh di tengah keragaman, ingin semua anak bangsa terkoneksi dalam jejaring kebaikan. Jangan berhamburan, berserakan. Makanya, perlu jembatan. Di sinilah PKS memainkan peran. Beragam latar kepakaran yang terkonsolidasikan akan bermuara pada kekuatan. Indonesia punya bertumpuk-tumpuk persoalan. Dikeroyok saja belum tentu bisa selesai apalagi dihadapi sendirian. Sebab itu sinergi menjadi sebuah keniscayaan.
Terekam bahwa sebelum masuk jajaran Dewan Pakar PKS, Evalina pernah menjadi narasumber dalam acara yang diselenggarakan oleh Departemen Olahraga dan Kebugaran DPP PKS, 10 September 2021. Hadir dalam kapasitas sebagai Trainer Perkumpulan Pelatih Fisik Indonesia (PPFI).
Kala itu, Evalina menyampaikan apresiasinya kepada PKS karena telah menyiapkan 10.000 instruktur kebugaran untuk membimbing aktivitas olahraga masyarakat. Sesuatu yang jarang Evalina temukan pada partai politik.
PKS memang punya banyak “pintu masuk”. Di sinilah titik temu seorang Evalina dengan PKS. Track record dan integrity-nya sebagai profesional yang malang melintang di belantara dunia olahraga terjembatani lewat kanal bernama “Dewan Pakar PKS” di bidang olahraga dan prestasi.
Interaksi Evalina dengan PKS juga bisa dilacak lewat postingan Facebook tanggal 23 Januari 2022 oleh Ketua Bidang Kepanduan DPP Yoyok Switohandoyo. Berikut copypaste-nya (dari gelagat ketikannya, tampaknya Pak Yoyok ini bukan alumni jurusan bahasa):
“Saya kenal Mbak Evalina Heryanti belum lama. Beliau Pemateri di acara Sertifikasi pelatih Fisik Kebugaran PKS tahun lalu. Rupanya temen temen mbak Eva banyak yg Saya kenal, khusus di olahraga Panjat Tebing . Backgroundnya yg Panjat tebing klop dg Saya yg menyenangi dunia Panjat.
Setidaknya sdh 2 kali Kita bikin event kompitisi Panjat tebing, kerjasama lembaga Panjat tebing resmi Dan juga disupport oleh Tim vertical rescue.
Dengan mbak Eva masuk, memperkuat misi pengembangan olahraga di Indonesia. #bugarsepanjangusia”
Evalina Heryanti, Sang Pakar Olimpiade dan Adya Novali, Sang Juara Arnold Classic awalnya sama-sama didaulat sebagai narasumber, pun ujungnya sama-sama didapuk sebagai anggota Dewan Pakar.
Sampai di sini, pesan saya, jika Anda diundang sebagai narasumber di acara PKS, apalagi yang bikin acara adalah Departemen Olahraga dan Kebugaran, Bidang Kepanduan, “berhati-hatilah!” karena Partai Dakwah ini dihuni creative recruiters. Anda boleh jadi sedang dibidik.
Evolusi Evalina
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “Evolusi” didefinisikan sebagai “perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit)”.
Dulu Bu Evalina didapuk jadi narasumber, seiring masa yang tentu saja ada jenak-jenak komunikasi di sana, kini berstatus Anggota Dewan Pakar, besok lusa kira-kira seperti apa ending-nya?
Ada petikan kalimat menarik dari Film Kung Fu Panda edisi perdana. Disampaikan oleh gurunya, Master Oogway:
"Yesterday is history, tomorrow is a mystery. But TODAY IS A GIFT. That is why it is called the PRESENT."
Bergabungnya Evalina dan para pakar dari beragam bidang lainnya meramaikan parade PKS yang notabene sedang melewati lorong sunyi oposisi adalah hadiah. Karenanya mari bersukacita!(*)