Tanggapan Soal Mobil Mewah UAS
Ini kejadiannya di Pontianak, daerah tinggal saya. Beliau datang di Pontianak, disambut sebagai tamu istimewa. Maka, sebagai seorang tuan rumah, tentu sepatutnya kita ikut ajaran Rasulullah, yaitu memuliakan tamu.
Maka, selayaknya tamu istimewa, beliau dijemput menggunakan Alphard, diantar menggunakan mobil Mustang, dan dijamu dengan makanan yang enak dan mewah. Bukan untuk bergaya apalagi riya'. Ini adalah sunnah Rasulullah, memuliakan tamu, terlebih lagi ini tamunya, yang tiap harinya membesarkan dan meninggikan nama Allah dan Rasulnya.
Penceramah/pendakwah itu ga selalu harus miskin dan kekurangan. Ada yang memang dia zuhud terhadap dunia, sederhana dengan apa adanya, sekalipun tinggi ilmunya, dan banyak pengikutnya, ia tetaplah dengan kondisi yang sederhana, jauh dari kata mewah. Itu sebagai percontohan, bahwasanya, dunia bukanlah hal yang utama, melainkan akhirat lah yang utama. Juga harta bukanlah tujuan utama, namun surga lah yang menjadi visi misi utama.
Ada juga, ustad/pendakwah yang hari-hari nya memiliki barang-barang mewah. Kebanyakan, dari yang saya temui, seorang ustad ketika memiliki barang bagus dan branded, itu bukan hasil beli nya. Melainkan hibahan dari jama'ah nya sendiri.
Dan ketika seorang ustad/pendakwah menggunakan barang-barang yang terbilang mewah, dan menggunakan mobil mahal, bukan berarti dia sedang riya' atau ujub. Melainkan sedang ngasih tau ke orang-orang. Bahwa ini loh, ketika kita berfokus pada akhirat, maka pada akhirnya dunia ga akan ada apa-apanya, dunia yang malah bakal datang ke kita, dan dunia yang bakal menjamu kita.
Jangan dikit-dikit riya. Hadehhh
Gimana mau dapet sisi baiknya, kalau kita memandang sesuatu hanya dari satu persepsi saja? Gimana bisa belajar tentang banyak perspektif, kalau hal yang terbilang sepele seperti ini saja, kita seolah tidak bisa open mind dengan pendapat orang lain?
(fb Min Jun Hye)