[PORTAL-ISLAM.ID] Rektor Universitas Parahyangan (Unpar) Mangadar Situmorang mengklarifikasi soal sanksi administratif bagi mahasiswa yang tidak menghadiri pidato Presiden Joko Widodo saat Dies Natalis Unpar, Senin besok (17/1/2022).
Mangadar Situmorang mengatakan Unpar sebagai komunitas akademik wajib menunjukkan rasa hormat kepada Kepala Negara. Oleh karena itu, ia mewajibkan mahasiswa untuk hadir saat Jokowi berpidato.
"Mohon agar tidak tergiring oleh 'sanksi', tetapi fokus pada 'kehormatan'. Sanksi administratif tersebut merupakan cara untuk mengingatkan mahasiswa bahwa proses pembelajaran perlu dilakukan dengan bertanggung jawab," kata Mangadar lewat keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (15/1/2022).
Mangadar berkata Unpar mendapat kehormatan dengan kehadiran Jokowi pada Does Natalis ke-67. Ia menyebut hal itu sebagai peristiwa bersejarah bagi Unpar.
Dengan alasan itu, Mangadar ingin para mahasiswanya hadir dan mendengarkan langsung pidato Jokowi. Menurutnya, ini adalah kesempatan sekali selama masa kuliah mereka.
"Kepada Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, Unpar wajib menunjukkan rasa hormat. Sebagai anggota komunitas akademik UNPAR, setiap anggota wajib menunjukkan rasa hormat kepada institusi Unpar," ucapnya.
Sebelumnya, Surat Edaran Universitas Parahyangan Nomor III/R/2022-02/096-I beredar di publik.
Surat itu mewajibkan mahasiswa hadir saat Presiden Jokowi berpidato pada Dies Natalis ke-67 Unpar.
Ada empat poin dalam surat tersebut.
"Mahasiswa yang tidak mengikuti kuliah tersebut (kuliah umum yang disampaikan Presiden Jokowi) akan diberikan sanksi administrasi akademik," demikian bunyi poin ke-4 dalam Surat Edaran Unpar.
Poin keempat menyita perhatian publik karena Unpar mencantumkan sanksi kepada para mahasiswa yang tidak hadir.
"Sedih rektor era kini "main ancam" sangsi ke mahasiswanya...dulu era PYM, PBR, Presiden seumur hidup Soekarno & Soeharto yg otoriterian... tak ada rektor2 main sangsi2an ke mahasiswa...bila tak hadiri presiden pidato di kampusnya," ujar Dr. Dipo Alam, mantan Sekretaris Kabinet era Presiden SBY yang juga mantan Ketua Umum Dewan Mahasiswa itu di akun twitternya @dipoalam49.
Mahasiswa yg tak hadiri kuliah @Jokowi akan kena “sanksi administrasi akademik”. 😰🇮🇩 pic.twitter.com/Sn8icrGeo9
— DARURAT IKLIM = DARURAT KEMANUSIAAN (@mkusumawijaya) January 14, 2022
Sedih rektor era kini "main ancam" sangsi ke mahasiswanya...dulu era PYM,PBR,Presiden seumur hidup Soekarno & Soeharto yg otoriterian ... tak ada rektor2 main sangsi2an ke mahasiswa...bila tak hadiri presiden pidato di kampusnya. 😥 @tempodotco @kompascom https://t.co/T3Mez3qNND
— Dipo Alam (@dipoalam49) January 15, 2022