Ternyata Aku Lansia Baperan
By Pipiet Senja (Penulis senior)
Umurku tahun ini akan 66 tahun, tepatnya 16 Mei 2022. Aku dikenal sebagai seorang penulis ngoyo alias konsisten menulis. Sejak remaja 1975 hingga kini, hingga detak jantungku berhenti.
Aku pun dikenal bahkan jadi idola, cieeee..... Bukan riya tapi fakta pengikutku tak terhitung, setidaknya lebih dari seribuan. Di sini dianggap sebagai perempuan tangguh alias tidak cengeng.
Padahal kenyataannya sih kalau pas sedih banget, terutama saat boke gak bisa berbagi dengan orang yang butuh. Duuuuh, gak bisa ditahan cucuran airmata melaut dan menyamudera. Alamak bahasa alay lebay mulai nih.
Pernah suatu subuh di rumah singgah DD Hongkong, 2010. Aku menampung curhatan seorang PMI (Pekerja Migran Indonesia). Dia terpaksa meninggalkan bayi 3 bulan, pergi ke HK demi membayar utang suami.
Lima tahun kemudian dia baru bisa pulang. Uang kirimannya setiap bulan yang sudah bisa melunasi utang suami, bikin rumah. Ternyata sebagian malah dipake kawin lagi oleh suami. Bahkan rumah yang dibangun dari jerih payahnya diatasnamakan si madunya.
Aku tuh serius meweeeeek!
Apalagi pas dengar bayinya telantar entah berada di mana. Nyeseeeeeek banget rasanya dadaku!
Nah, itu puluhan tahun silam kejadiannya. Sejak pandemi aku lebih banyak menulis di rumah kontrakan anakku perempuan. Ditemani Qania cucuku ke-4.
Aku sering menangis diam diam di kamar mandi. Ketika melihat Butet jungkir balik cari nafkah sambil kuliah. Aku pun sering bercucuran airmata ketika menyadari isi kulkas kosong. Harus ke rumah sakit, cari darah sambil nguteuk, bagaimana caranya cari nafkah zaman pandemi begini?
Hiiiih, serius ternyata aku nenek nenek baperan nih. Malu aku tuh, anak anak. Kira kira kapan sih pandemi berakhir? Apa tunggu aku mati kehabisan darah kali yeeee?
Sudahlah mending jualan buku edisi revisi kisah umroh dan haji "Menoreh Janji di Tanah Suci". Diterbitkan oleh Penerbit El Fatih Cimahi. Sudah bisa PO.
Membeli = Berdonasi
Hanya Rp.100.000