Dari kisah Cing Abdel kita mendapat pelajaran:
KITA AKAN BERUBAH MENJADI SEPERTI PERGAULAN KITA!
Cing Abdel yang sebelumnya adalah Komedian yang akrab dengan Narkoba, pelan-pelan "bersih" setelah memandu Acara Dakwah bersama Mama Dedeh.
Tapi bisa juga seorang Pendakwah yang malah ikut-ikutan dengan target yang dia dakwahi.
Misalnya berdakwah di kalangan Dugem. Berusaha berkompromi dengan para Pendugem. Alasan biar pelan-pelan Pendugemnya dapat hidayah. Eh... si Pendakwah yang malah berubah jadi hedonis!
Jujur saya salut dengan Mama Dedeh yang dengan "ketus" menasehati dan menghadapi Cing Abdel. Jadinya Cing Abdel yang ngikut berubah jadi orang baik. Dan Mama Dedeh tetap jadi Pendakwah favorit saya...
Contoh lain Pelawak Narji. Sebelum bergabung PKS nyinyir dengan Baliho Ulama. Tapi sekarang setelah bergabung dengan PKS dengan terbuka meminta maaf atas kekhilafan sebelumnya.
Jadi pergaulan bisa mengubah seseorang. Bisa jadi baik dan berubah lebih baik kalau berkumpul dengan orang baik. Sebaliknya bisa jadi jahat dan semakin jahat kalau selalu berkumpul dengan orang jahat.
Jadi saya memohon maaf kepada Bib "Sai Baba". Ente mungkin saja berasal dari keturunan yang sangat mulia. Tapi pergaulan ente membuat diri ente cuma jadi sekelas Buzzer Kacangan.
Beberapa hari yang lalu saya sempat kecewa sama Bang Eggi Sudjana yang membentak-bentak si Sai Baba di acara TV One.
"Diam aja kau" kata Bang Eggi, ketika Sai Baba dengan tidak sopan selalu memotong ketika Bang Eggi berbicara.
Saya berpikir. Seharusnya Bang Eggi bisa lebih hormat kepada Bib "Sai Baba".
Setelah saya telusuri. Eh ternyata Sai Baba emang dari Gerombolan Buzzer Provokator rendahan yang menjijikkan.
Ngga malu sama Fam-nya, Bib?
(Azwar Siregar)