Orang bodoh bilang, kemakmuran Arab dan Barat itu beda. Arab (Muslim) katanya kaya dari SDA (Sumber Daya Alam), sedangkan Barat dari Teknologi dan kemajuan Ilmu Pengetahuan.
Cuihhh emang beda tong...
Barat dulu waktu masih di era tinja terbang, alias nelek sembarangan, yang mereka prioritaskan bukan mikir teknologi lubang WC supaya merata ke penjuru negeri. Melainkan cari SDA. Makanya pada menjelajah dan menjajah dimana-mana. Mengeruk SDA dari penjuru dunia untuk dipakai memajukan ekonomi negeri mereka. Seiring perkembangan itu maka teknologi juga ikut berkembang, mereka akhirnya punya WC bagus meski penggunanya tidak cebok sehabis kencing.
Dana penelitian melimpah ruah karena banyak OKB (Orang Kaya Baru) yang menjadi sponsor ilmuwan.
Sedangkan Arab, mereka makmur dari SDA nya sendiri yang dikelola dengan benar. Tidak ada mereka menjajah dan mencuri SDA daerah lain seperti yang dilakukan Barat. Yang ada malah hasil bumi Arab itu ikut menyokong belasan juta orang asing pekerja migran selama puluhan tahun.
Setelah makmur baru mereka mikir investasi (passive income) dan mencari akses kepada teknologi.
Jadi memang sangat beda antara kemakmuran Arab dan Barat:
1. Arab pakai SDA-nya sendiri, bukan hasil mengeruk dan menjajah.
2. Arab tidak pernah bikin menderita jutaan orang di luar wilayahnya, yang ada jutaan orang asing malah ikut menikmati.
3. Arab cuma perlu 10-20 tahun untuk melompat menjadi makmur. Eropa butuh ratusan tahun dengan menjajah.
Nah sekarang mereka tinggal melompat ke kemampuan teknologi. Inipun sebenarnya mudah, cukup naturalisasi ribuan ilmuwan Muslim aja sih yang belum punya modal penelitian.
Kaya tanpa memeras, tanpa merampas.
(Pega Aji Sitama)