"Mereka Jual Kami Borong!" ???
Oleh: Dr. Muhammad Arifin Badri
Saudara ditimpa musibah kok masih saja berkedok di balik nasehat, penyusup kali tuh.
He he he, kawan! Menghadapi masalah tuh dengan kepala dingin bukan dada yang bergemuruh. Dengan ilmu bukan dengan emosional.
Sahabat Khabbab bin Al Arat radhiallahu anhu. Mengisahkan pengalamannya mempertahankan keimanan.
Beliau mengawali penuturannya dengan berkata:
"Kami mengadu kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa salam. kala itu beliau sedang berbaring di bawah bayangan Ka'bah berbantalkan selendangnya.
Kami berkata: Apakah belum tiba saatnya engkau memohonkan pertolongan untuk kita? Apakah belum tiba saatnya engkau berdoa memohon kejayaan kita?"
Simak respon Nabi shallallahu alaihi wa salam kepada sahabat Khabbab yang sudah sekian lama disiksa oleh Kafir Quraisy:
قد كان مَنْ قَبْلَكُمْ يُؤْخَذُ الرَّجُلُ فيُحْفَرُ له في الأرض فيُجْعَلُ فيها ثُم يُؤْتَى بالمِنْشَارِ فيُوْضِعُ على رأسِهِ فيُجْعَلُ نِصْفَيْنِ و ُيمْشَطُ بأمْشاطِ اْلحَدِيْدِ ما دُوْنَ لَحْمِهِ و عَظْمِهِ ما يَصُدُّهُ ذلك عن دينه ؛ و اللهِ لَيُتِمَّنَّ اللهُ هذا الأمرَ حتَّى يَسِيْرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إلى حَضْرَ مَوْتَ لاَ يَخَافُ إلاَّ اللهََ وَ الذِّئْبَ على غَنَمِهِ وَ لكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُوْنَ
"Sungguh dahulu terdapat orang-orang sebelum kamu yang ditangkap lalu digalikan lubang dan ditanam separuh badannya, kemudian kepalanya digergaji sehingga terbelah dua dan ada pula orang yang disikat dengan sikat besi sehingga terkelupas daging dan tulangnya namun semua penyiksaan itu tidak memalingkan mereka dari agamanya.
Demi Allah! Allah Ta’ala pasti menyempurnakan agama-Nya, sehingga akan ada orang yang berkenderaan dari Sana'a ke Hadhramaut tidak lagi takut melainkan hanya kepada Allah Ta’ala dan Serigala yang mengancam kambingnya. Namun kalian adalah orang yang tergesa gesa ingin menang!" (HR Imam Bukhari)
***
Hmm, sahabat Khabbab radiallahu ‘anhu sudah disiksa oleh orang yang jelas-jelas KAFIR masih saja dibilang tergesa gesa.
Adakah yang berani berkata: "Kepada siapa loyalitas (wala) Nabi shallallahu alaihi wa sallam… kok minta doanya saja begitu responnya?"
Adakah yang berani berkata: "Sahabatnya disiksa oleh orang yang jelas jelas KAFIR, bahkan ada yang dibunuh, kok bukannya berempati, mendoakan atau berkata: anda jual kami borong? Kok malah ngatai sahabatnya tergesa gesa?"
Kawan... Emosi sih emosi, tapi ilmu tetaplah harus terus diasah agar tidak mudah luruh oleh badai emosi.
Berempati kepada saudara itu wajib, namun ilmu tetap wajib dikedepankan.
Kawan! Kemenangan atau kemudahan itu ada proses dan prasyaratnya, lalui prosedurnya dan penuhi prasyaratnya, dan bulatkan tawakkal dan doa anda niscaya kemenangan segera menjadi kenyataan.
Berdoa dengan mengabaikan prosedur dan prasyarat alamiyahnya (sunnatullahnya) bagaikan orang berdoa punya anak namun enggan menikah, piye jal?
(fb)