[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Menteri Koordintor bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Prof Mahfud MD menyatakan situasi politik dan keamanan dalam negeri sepanjang 2021 membaik. Dengan merujuk hasil survei beberapa lembaga dia meyebut kinerja yang relatif masih jelek di bawah koordinasinya adalah di bidang hukum.
"Hukum agak jelek tapi tetap lebih baik dari 2019 pada saat pertama saya ditunjuk jadi menteri. Waktu itu Presiden menyodorkan data (indeksnya) 49,4%, sekarang sudah 52% lebih," kata Mahfud saat ditemui di kantornya, Kamis sore (30/12/2021).
Untuk indeks demokrasi, dia juga mengakui ada penurunan seperti halnya terjadi di banyak negara akibat pandemik. Tapi secara umum dalam setahun ini membaik. Aksi unjuk rasa dengan teriakan takbir sudah tidak ada lagi.
"Tapi demo-demo di berbagai daerah dengan teriakan takbir dan persekusi tidak ada lagi. Dulu kan bupati ini didemo, dengan pakaian gamis," papar Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta itu mencontohkan.
Selain itu, di tahun-tahun sebelumnya kalau mendekati perayaan Hari Natal kerap terjadi razia, seperti memaksa keluar pegawai yang bekerja di toko bila di situ ada atribut Natalnya. Begitu pun dengan si manajer kemudian dipaksa untuk menutup tokonya.
"Ucapan selamat natal dulu selalu riuh tapi sekarang memang ada sedikit-sedikit tapi tidak ada lagi yang peduli. Jadi sekarang lebih tenang," tegas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Ia memaparkan kondisi tersebut selain berdasarkan pengamatan pribadinya juga dengan merujuk hasil survei lima lembaga, yakni Kompas, SMRC, Poltracking, Indikator, dan Charta Politica. "Semua menunjukkan indeks demokrasi kita naik, kepuasan terhadap pemerintah di atas 70%," ujarnya.
(Sumber: Detik)