[PORTAL-ISLAM.ID] Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono mengatakan ada lahan pengusaha Sukanto Tanoto di daerah calon ibu kota baru kurang lebih 48 ribu hektare. Lahan tersebut adalah konsesi yang dipegang perusahaan Sukanto melalui PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) di Kalimantan Timur.
Menurut Bambang jumlah lahan tersebut akan diambil alih secara bertahap. "Ambil alih sesuai dengan rencana pembangunannnya, tapi sudah harus ketahuan yang awal dimana kurang lebih 46 ribu atau 48 ribu di area tanamnnya (konsesi IHM)," kata Bambang di Hotel Shangri-La.
Adapun jumlah lahan inti yang akan digunakan dalam pembangunan ibu kota negara baru pada tahap pertama yaitu 42 ribu hektare. Bambang mengungkapkan, dalam besaran lahan tersebut ada di dalamnya sekitar 6 ribu hektare milik pengusaha kaya tersebut.
"Yang pasti ada di area utama kurang lebih 5,6 ribu sampai 6 ribu hektare itu yang akan didahulukan, mengurangi luas area, izinnya tetap jalan."
Kemudian, Bambang menuturkan dari izin konsesi HTI milik Tanoto ada seluas 161 ribu hektare. Ia menjelaskan, dalam proses pengambilan lahan secara bertahap yang digunakan sebagai ibu kota negara, pihak korporasi masih tetap bisa memanen kayu di lahan konsesinya. "Jadi tidak ada masalah," tambahnya.
Sementera itu PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) yang merupakan salah satu pemasok kayu untuk PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), dan keduanya terafiliasi dengan Grup Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) milik Sukanto Tanoto.
Pemerintah telah menyiapkan lahan inti bagi ibu kota baru seluas 42 ribu hektare dengan potensi perluasan hingga mencapai 360 ribu hektare. Pembangunan ibu kota baru diperkirakan dengan anggaran pemindahan pusat pemerintahan yang disiapkan mencapai Rp 466 triliun.
(Sumber: TEMPO)
*Sukanto Tanoto (Chén Jiānghé; lahir 25 Desember 1949) merupakan pengusaha Indonesia yang memulai usaha di industri pengolahan kayu. Pada tahun 2013, dia adalah salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dengan nilai aset sebesar 2,3 miliar dollar. [Wikipedia]