[PORTAL-ISLAM.ID] Ustadz Khalid Basalamah urung mengisi Tabligh Akbar di Kota Palu, Sulawesi Tengah, usai banyak ditolak berbagai kelompok dan izinnya tidak diberikan Pemkot Palu.
Pemkot Palu tidak memberi izin Khalid Basalamah mengisi tabligh akbar di Yayasan Lentera Salaf setelah mendengar aspirasi penolakan dari berbagai kelompok di Palu dan Sulawesi Tengah.
Izin tidak dikeluarkan setelah Pemkot Palu mengadakan rapat dengan Yayasan Lentera Salaf dan pelajar NU dari PW IPNU Sulawesi Tengah yang secara resmi melayangkan surat penolakan.
Asisten II Walikota Palu, Husaema mewakili pihak Pemkot dalam rapat tersebut,
"Jadi setelah rapat bersama maka diputuskan untuk tidak mengizinkan Khalid Basalamah mengisi tabligh akbar di Kota Palu," tutur Husaema, Kamis (13/1/2022).
Husaema menjelaskan Pemkot Palu tidak mengeluarkan izin karena kekhawatiran tentang isu keamanan dan gejolak yang ditimbulkan di masyarakat jika izin diberikan.
Selain PW IPNU Sulawesi Tengah yang melayangkan surat resmi, PMII Cabang Palu melalui Ketua Kaderisasi Cabang, Darman Bunai menyampaikan pandangan penolakan terkait rencana kedatangan Khalid Basalamah di Palu.
“Ustadz Khalid Basalamah merupakan Da’i Wahabi yang dalam isi ceramah sangat bertentangan dengan tradisi, adat isitiadat dan budaya masyarakat di tanah Kaili,” ujarnya
Berikut alasan lengkap dari Ikatan Pelajar NU Sulteng menolak akan kedatangan Ustaz Khalid Basalamah:
1. Dr Khalid Basalamah merupakan Da'i Wahabi Indonesia.
2. Narasi yang dibawakan ybs yang telah beredar selama ini sering menimbulkan ujaran kebencian dan dapat berpotensi memecah belah kerukunan umat di NKRI.
3. Menilai ybs tidak sesuai Tradisi, Adat Istiadat, dan Budaya masyarakat Indonesia khususnya Tanah Kaili dan kerap menimbulkan keresahan
4. Menilai ybs tidak sesuai dengan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah yang dibawakan mayoritas Dai Ahlusunnah wal Jamaah khususnya di Tanah Kaili.
5. Cenderung dapat memantik kebencian bagi mayoritas muslim yang basisnya Ahlussunnah Wal Jamaah
6. Memperhatikan bahwa Ajaran Guru Tua di Tanah Kaili sangat perlu dijaga dan dikawal bersama.
Selain Ikatan Pelajar NU, penolakan juga dilakukan Himpunan Pemuda Al-Khairaat, GP Ansor, PMII, Asybaalul Khairat, Majelis Syahamah.