[PORTAL-ISLAM.ID] BANDUNG - Seusai menghadiri Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi menyempatkan diri berkunjung ke Pasar Sederhana, Jalan Sederhana, Kota Bandung, Senin (17/1/2022).
Dalam kunjungan singkatnya, Jokowi secara simbolis memberikan bantuan modal usaha berupa uang tunai kepada 18 pedagang di pasar Sederhana.
Dari pantauan Kompas.com di lokasi, 18 pedagang tersebut ditempatkan di halaman parkir, agar Presiden lebih mudah mengunjungi mereka. Padahal para pedagang tersebut biasa berjualan di dalam pasar, tidak kepanasan dan kehujanan.
Sebelum meninggalkan Pasar Sederhana, Presiden juga sempat berinteraksi dengan warga dan membagikan sejumlah bingkisan kepada masyarakat yang bergerombol di depan pasar sederhana.
Kompas.com pun sempat bertanya kepada dua pedagang yang secara simbolis diberikan bantuan modal usaha, yakni Ade Sitisarah, Ani Arnesah (37), dan Dudi Asrano (49).
Mereka mengatakan, sebelum rombongan Jokowi datang ke pasar, mereka diberi arahan untuk tidak boleh bertanya atau mengungkapkan harapan apapun, kecuali Presiden sendiri yang bertanya.
"Pak Jokowi cuma nanya, jualan di sini saja? Saya jawab iya," kata Ade Sitisarah, penjual daging ayam potong, kepada Kompas.com, Senin siang.
"Sebelumnya kan di-briefing, enggak boleh ngomong apa-apa. Tapi kalau ditanya jawab. Kalau enggak ditanya ya enggak usah ngomong. Ya daripada takut salah, mendingan diam," sambungnya.
Ade bercerita, khusus hari ini barang dagangannya digelar di halaman parkir karena Jokowi datang.
"Ini juga kan, biasa jualan di dalam. (Jualan) di luar begini demi menghormati kunjungan pak Presiden, rela deh panas-panasan," imbuh Ade.
Hal serupa dikatakan oleh Ani Arnesah (37), pedagang sembako di pasar Sederhana yang secara simbolis menerima bantuan modal usaha berupa uang tunai dari Presiden Jokowi yang dibungkus dalam amplop coklat.
"Dapat bantuan uang sama sembako. Enggak tahu berapa, uangnya belum dihitung jumlahnya. Alhamdulillah senang, enggak nyangka bisa dikasih uang dan ketemu langsung sama presiden," tuturnya.
Ani mengatakan, dia selama ini selalu berjualan di dalam pasar. Namun demi bisa bertemu Presiden secara langsung, Ani bersedia memindahkan sebagian jualannya ke depan parkiran pasar Sederhana.
"Biasanya jualan di dalem. Cuma (karena) pas ada pak Presiden, disuruh keluar dulu," tuturnya.
Sementara itu, Dudi Asrano (49) yang merupakan pedagang kelontong di pasar Sederhana menceritakan, arahan dari petugas untuk tidak berbicara kepada Presiden dilakukan satu hari sebelumnya, setelah para pedagang melakukan swab PCR.
"(Presiden) enggak nanya apa-apa. Kemarin di-briefing setelah swab," ungkap Dudi.
[KOMPAS]