CAHAYA KUBURAN MANG ODED
Oleh: Dr. Indra Kusumah
JUM'AT 10 Desember 2021. Ketika kabar duka itu datang, saya baru duduk di pesawat menuju Jakarta dari Bandara Kualanamu, Medan. Tetiba beberapa orang menanyakan kabar wafatnya Mang Oded via WhatsApp.
Saya kaget. Setelah buka beberapa grup dan mendapat kabar valid dari yang mendampingi Mang Oded, saya pun mengkonfirmasi validitas info tersebut kepada yang bertanya.
Saya pun istirja' (mengucap innalillahi wa innailaihi rojiun -red) seraya merenung terdiam lama dalam kesedihan sepanjang perjalanan pesawat. Saya memang minim berinteraksi dengan Mang Oded, namun kehilangan beliau begitu terasa nyata dalam dada.
Saya tidak sempat ikut menghadiri shalat jenazah dan pemakaman Mang Oded. Namun, Saya berniat untuk ziarah langsung ke makam beliau dan shalat jenazah di sana.
15 Desember 2021 Saya baru berkesempatan ke Tasikmalaya untuk ziarah ke makam Mang Oded. Saya menghubungi sahabat Saya Kang M Ali Al Faruqi, adik Mang Oded, yang juga teman seangkatan saya di Pesantren. Kang Ali ternyata sedang karantina di Bogor sepulang dari luar negeri sehingga sedang tidak di Tasikmalaya dan tidak bisa membersamai ke makam Mang Oded. Kang Ali menginfokan nomor kontak Kang Agus yang akan menunjukkan jalan ke pemakaman.
Dalam perjalanan Bandung-Tasikmalaya, saya menghubungi Ibu saya bahwa Saya akan ke Tasikmalaya sekaligus ziarah ke makam Mang Oded sekaligus mengajak beliau untuk ziarah. Ibu saya menyambut dan bersemangat untuk ikut ziarah.
Saya pun menjemput ibu Saya di Mangkubumi kemudian meluncur ke daerah Lengkong tempat pemakaman Mang Oded. Alhamdulillah Kang Agus sedang di rumahnya dan berkenan mengantar ke pemakaman Mang Oded.
Adem. Itu yang saya rasakan ketika memasuki area pemakaman Mang Oded. Makam Mang Oded berdampingan dengan kedua orang tuanya yaitu Bapak Jojo Sutejo dan ibu Halimah.
Saya dan ibu saya pun melaksanakan shalat jenazah di makam Mang Oded. Ada ketenangan dan kesyahduan di sana. Insyaallah Mang Oded pun dalam keadaan tenang di alam kuburnya bersama kedua orang tua tercintanya.
Sepulang dari makam, saya mendapat informasi kejadian luar biasa saat pemakaman Mang Oded dari Kang Fahmi Ali Hudaefi, MSh. Fin., menantu Mang Oded.
Kang Fahmi bercerita bahwa saat pemakaman, beliau ikut turun ke liang lahat. Beliau di posisi paling ujung bagian kaki jenazah. Bersama yang lain beliau menerima jenazah dari atas dan memposisikan jenazah sesuai seharusnya.
Setelah jenazah diposisikan di cekungan bawah menghadap kiblat, maka Kang Fahmi dll pun kemudian mengganjal jenazah dengan tanah yang sudah dibentuk bulat.
Saat itulah hal luar biasa terjadi. Kang Fahmi melihat ada cahaya dari cekungan bawah dekat kaki jenazah. Cahaya itu muncul dari arah bawah.
Kang Fahmi memberikan kesaksian bahwa cahaya putih itu muncul bukan dari atas, tapi dari bawah cekungan tanah di sudut dekat kaki jenazah seperti blitz HP tapi lebih lama. Semula Kang Fahmi menyangka ada HP jatuh, ternyata tidak ada HP di sana. Cahaya yang semula terang itu perlahan memudar dan menghilang.
Cahaya apakah itu? Wallahu a'lam. Kang Fahmi pun saat itu tidak mengkonfirmasi orang lain yang turun ke liang lahat apakah melihat hal yang sama atau tidak.
Namun keanehan kembali terjadi esok harinya. Saat Kang Fahmi menguburkan jenazah memakai gamis putih. Setelah memakamkan mertuanya, beliau pulang dan baju gamis itu dicuci esok harinya karena terkena tanah liang lahat.
Kang Fahmi dan istrinya merasa heran karena di gamis yang sudah dicuci itu bagian bawahnya tercium harum wangi yang sangat kuat.
"Wanginya seperti minyak wangi Arab, sangat harum", demikian kesaksian Kang Fahmi dan istrinya.
Kuburan Mang Oded rupanya dibersamai dua hal cahaya dan harum mewangi. Mungkin, itu adalah simbol agar wafatnya Mang Oded jadi cahaya inspirasi agar kita tidak hanya berjuang mendapatkan hidup terbaik, tapi juga agar mendapatkan mati terbaik: husnul khatimah yang dirindu semua hamba beriman.
Harum yang tercium di gamis yang digunakan untuk menguburkan beliau pun semoga jadi gambaran amal soleh almarhum yang justru banyak terungkap kebaikan-kebaikan beliau setelah wafatnya.
الله يأخذ بأيدينا الى ما فيه خير للإسلام والمسلمين