[PORTAL-ISLAM.ID] Dokumen naskah akademik Ibu Kota Negara (IKN) jadi sorotan para akademisi di media sosial lho. Banyak yang heran proyek besar ibu kota negara kok naskah akademiknya kualitasnya nggak banget, menurut sejumlah akademisi lho.
Nah selain berkomentar naskah akademik IKN yang bocor, ada satu profesor yang corat-coret naskah akademik IKN tersebut lho.
Tahu nggak siapa profesor yang main coret naskah akademik itu? dia adalah Profesor Sulfikar Amir.
Dalam ulasannya di Twitter, profesor itu prihatin dengan naskah akademik IKN tersebut. Kualitasnya sangat rendah.
Profesor ini corat coret naskah akademik IKN
Profesor sosiologi dari kampus di Singapura ini menyoroti soal landasan sosiologis dari didirikan IKN. Prof Sulfikar memberi banyak catatan pada naskah akademik itu, yang corat coret lho.
Dia menyoalkan di naskah akademik IKN itu, landasan sosilogisnya apa masih membingungkan tidak jelas, fakta empiris IKN tidak dijelaskan seperti apa.
"Suatu proyek skala besar berbiaya 500 triliun rupiah yg sebagian besar dibiayai APBN (uang pajak) dijustifikasi dgn naskah akademik yg kualitasnya seperti ini as a sociologist, i feel utterly offended!" tulis si Pros Sulfikar di aku Twitternya.
Profesor itu mencari-cari kok di naskah akademik itu tidak dijabarkan landasan sosiologisnya padahal di paper itu terdapat topik landasan sosiologisnya.
Nah soal bocornya nasakah akademik IKN itu, awalnya dibagi oleh politikus PSI, Dedek Prayudi.
Ternyata yang dibagikan politikus PSI itu adalah naskah akademik versi draf. Namun naskah akademik versi finalnya pun masih banyak yang bikin Profesor Sulfikar nggak puas. Kata dia, dagingnya dikit. Maksudnya apa sih?
"Ternyata naskah yg dishare @Uki23 ini versi draft. nih katanya versi final (i hope so). ada dagingnya dikit. soal kualitas cek aja sendiri. yg jelas i still feel utterly offended they call it “landasan sosiologis," kata dia.
Pernah corat coret ketawain paper Megawati
Pada Juni tahun lalu, profesor tersebut juga coreti paper Megawati untuk mendapatkan gelar profesor kehormatan dari Uniersitas Pertahanan. Masih ingat kan?
Profesor NTU Singapura itu juga menertawai beberapa bagian di abstrasi paper Megawati tersebut.
Profesor itu menertawai dengan menggunakan simbol emotikon gitu. Dia menertawai pada bagian 'pengambilan keputusan tertinggi itu yang tidak lain adalah Presiden Republik Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri' serta pada bagian 'kepemimpinan Megawati Soekarnoputri berhasil mengatasi sebagain besar krisis multidimensi'.
Tak cukup di situ, si profesor ini juga heran pada abstraksi di bagian 'mengeksplisitkan aspek-aspek yang melatarbelakangi pengambilan keputusan strategis pada era 2001-2004, yang diharapkan bisa berguna bagi perkembangan ilmi pengetahuan'.
Dia menyebutkan paper Megawati itu Ketua Umum PDIP terlihat norak banget, menghargai dan memuji diri sendiri di paper tersebut. [hops]
ternyata naskah yg dishare @Uki23 ini versi draft. nih katanya versi final 👇(i hope so). ada dagingnya dikit. soal kualitas cek aja sendiri. yg jelas i still feel utterly offended they call it “landasan sosiologis” https://t.co/efJivp3Ti4 pic.twitter.com/mb7TFu9tAZ
— Joel Picard (@sociotalker) January 20, 2022