Kemarin itu saya belanja di toserba kecil di kota saya. Saat saya sedang mengantri kasir, terlihat pemandangan menarik. Yaitu pembeli di depan saya sedang menyerahkan KTP ke kasir. Kemudian si kasir mencatat data pembeli tersebut.
Saya penasaran. Terus ngobrol sama pembeli tersebut, ada apa gerangan pake KTP segala. Ternyata oh ternyata, mereka sedang membeli minyak goreng 2L @Rp.14.000,-. Dan pembelian maksimal hanya boleh 2 pouch.
Asli bengong, whaatttt? Hanya demi mendapatkan minyak goreng seharga 14.000 kudu nyerahin KTP? Sangat membagongkan nan ribet. Sebuah pemandangan yang membuat saya melongo. Itupun hanya minyak goreng merk tertentu saja.
Sedih aja sih. Masa hanya untuk mendapatkan minyak goreng harga 14.000 kudu nyerahin KTP. Dan ketika saya lihat daftar pembeli minyak murah yang ditulis kasir tersebut sudah lumayan banyak. Artinya banyak orang yang kesulitan membeli minyak.
So sad....negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia ternyata ngga bisa menjual dengan harga terjangkau. Lebih sad lagi ketika perusahaan sawit disuntik dana trilyunan, sementara rakyat jelata masih harus nyerahin KTP demi seliter minyak seharga 14.000.
Entahlah mengapa bisa jadi begini. Mungkin kudu nanya sama rumput yang bergoyang.
(By Widi Astuti)