3 MUALAF FENOMENAL
Gara-gara si Ferdinand mengaku sudah mualaf sejak tahun 2017, saya jadi tergelitik untuk mengupas tiga orang Mualaf yang bisa kita sebut cukup fenomenal.
(1) Pertama USTADZ FELIX SIAW (UFS)
Beliau sering dianggap Ustadz garis keras. Ustadz yang sering dituduh para kelompok tukang stempel kebhinnekaan sebagai Udtadz Anti Toleransi.
Padahal sampai sekarang Ayah dan Ibu beliau adalah Non Muslim. Tetapi keluarga ini sangat akrab. Sering jalan dan makan-makan bersama.
Bahkan Ayahanda beliau mengumrahkan UFS dan membantu modal bisnis hijab Istri UFS.
(2) Kedua DC
Terpaksa kita pakai inisial. Karena jaman now, menyebut nama seseorang ditulisan bisa benar-benar jadi sial.
Si DC ini seorang Selebritis. Dulu Non Muslim. Menikah dengan seorang muslimah. Cerai. Tiba-tiba beberapa tahun yang lalu mengumumkan jadi mualaf.
DC ini menurut saya cerdas. Jadi saya percaya kalau dia bilang masuk Islam karena benar-benar belajar. Bukan karena alasan lain misalnya mau menikah dari wanita muslimah.
Saya juga kagum dengan si DC yang tidak memaksakan anak semata wayangnya masuk Islam. DC berharap anaknya bisa belajar dan memutuskan sendiri.
Saya justru sedikit bingung dengan Ustadz yang membimbing si DC.
Apakah si Ustadz tidak permah memberi tahu bahwa di Al Quran disuruh menjaga diri sendiri dan keluarga dari Api Neraka?
Apakah si Ustadz juga tidak pernah kasih tau si DC hadist yang menyebutkan setiap anak terlahir fitrah? Tapi kedua orang tuanya yang menjadikan si anak akan jadi Yahudi, Nasrani atau Majusi?
(3) Ketiga, nah ini yang lagi rame, si FH
Orang ini mengaku sudah mualaf sejak 2017. Cuma jejak digitalnya masih membuktikan kalau dia mengaku Kristen Taat di Pilpres 2019.
Lucunya, di Akun Medsos terakhirnya, orang ini malah mengaku ber Tuhan tapi tidak beragama. Mengingatkan saya kepada Komika yang kemarin ditangkap karena menyabu lewat dubur.
Kedua orang ini mengaku ber Tuhan tapi tidak beragama. Dan entah kebetulan atau tidak, keduanya sangat rajin menyerang muslim yang mereka sebut Islam garis keras (Baca Umat Islam yang anti Rezim sekarang)
Si Komika lewat "joke-joke" murahannya sering menyerang Islam. Misalnya pernah membuat konten memasak babi dengan kurma. Lantas si Narkoboy ngomong "Jadi bagaimana ceritanya kalo sari-sari kurma masuk ke dalam pori-pori daging babi, apakah cacing pitanya akan memualaf?".
Yang membuat prihatin, kawan duet sesama Komika dari si Narkoboy justru katanya seorang Muslim.
Bersama-sama membuat konten ngga jelas dan entah karena kekurangan ide malah blunder mempermainkan agama (Islam).
Yang menarik adalah mencermati sikap sekelompok umat Islam, kita sebut saja kelompok Jumjumareka terhadap ketiga orang ini.
Kelompok Jumjumareka yang mengangkat diri sendiri sebagai Tukang Stempel Kebhinnekaan di Indonesia, mayoritas sangat membenci UFS.
Saya sering menemukan komentar dari oknum-oknum kelompok ini yang menyebutkan UFS jadi muallaf membuat malu Umat Islam. Karena menuduh UFS intoleran.
Padahal seperti yang sudah disampaikan di atas, kedua orang tua UFS malah non muslim. Tapi sangat harmonis.
Masalahnya kelompok Jumjumareka memaknai toleransi dengan ikut merayakan hari keagamaan orang lain. Kadang kebablasan sampai shalawatan di Rumah Ibadah orang lain.
Bayangkan kalau umat agama itu menuntut untuk bisa menyanyi atau berkidung di Masjid. Kan kacau?
Sebaliknya kelompok Jumjumareka tidak terlalu ambil perduli dengan Muallaf yang sebenarnya benar-benar mencoreng wajah Islam. Mulai dari berkata kasar di Media Sosialnya. Menghina Ulama. Bahkan menyebut Allah lemah.
Syukurlah. Sudah mulai muncul orang-orang baik di kelompok itu. Semoga kedepan bisa kembali sesuai khittahnya. Jadi Penjaga Ulama Bukan Penjaga Rumah Ibadah orang lain. Jadi Penjaga Pengajian bukan malah Penjaga Dangdutan.
Cuma baca komentarnya Ketua Umumnya bikin skeptis lagi. "Jangan buru-buru menghakimi...." katanya terkait twit FH yang dilaporkan ke polisi.
Giliran ke Muslim diluar Kelompoknya saja dia gerak cepat menghakimi 😁
(fb)