Menjelang sore saya dan keluarga cuci mata ke Tangcity Mall Kota Tangerang. Maklum di Negara Sepatan belum ada Mall. Yang ada baru ada sebatas Indomart dan Alfamart.
Saya melihat ada acara dan keramaian di dalam Mall. Ternyata acara bertema menyambut Natal. Semarak. Penonton membludak. Saya dan keluarga juga berhenti sejenak. Mengagumi kelincahan anak-anak kecil yang masih sebaya anak saya menari (balet?).
Yang menonton juga saya pastikan kebanyakan muslim. Seperti saya. Banyak wanita-wanita yang berjilbab dan berhijab. Menikmati Pentas Seni musik yang mengagumkan.
Jadi kata siapa Negeri ini Intoleran?
Justru menurut saya, beginilah sikap Toleransi yang sejati. Menghormati dan membiarkan saudara-saudara kita dari Umat Kristiani menyambut Natal mereka dengan meriah.
Tidak perlu tiba-tiba sekelompok Umat Islam memaksakan ikut didalam acara. Pakai shalawatan dan mengaji segala. Orang mau Natalan kok malah datang dan shalawatan?
Kota Tangerang itu muslim mayoritas. Hampir 88 persen. Provinsi Banten sendiri umat Islam hampir 95 persen. Bisa kita sebut mayoritas mutlak.
Tapi lihatlah, bagaimana semua Mall dan Pusat Perbelanjaan mengadakan Acara menyambut Natal dengan meriah. Dan umat Islam yang mayoritas tidak merasa ada masalah.
Jadi tidak perlu ulah segelintir orang yang memakai peci, sarungan dan berjilbab tapi malah memaksakan untuk shalawatan di Perayaan Natal atau bahkan Ibadah di dalam Gereja.
Bagi saya sikap itu bukan toleransi. Tapi mencampur adukkan iman dan atau malah mengganggu kekhidmatan ibadah orang lain. Memalukan !
(Azwar Siregar)