[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut bahwa kebutuhan air bersih dan listrik di Kabupaten Kepulauan Seribu sudah terpenuhi dengan baik.
Anies mengatakan, hingga tahun 2018 masyarakat di Kepulauan Seribu masih mengandalkan Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), semacam air payau yang tak memenuhi standar air minum.
Namun kata Anies, saat ini kebutuhan air bersih di 10 dari 11 pulau berpenduduk telah terpenuhi berkat adanya Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), yaitu alat penyulingan air yang diantarkan langsung ke rumah warga melalui pipa.
"Jadi mereka tidak perlu menyiapkan atau menggunakan ember yang dibawa. Lalu harganya itu, Rp 1.050 per meter kubik, dan kami Pemprov DKI mengalokasikan subsidi kira-kira Rp 23.000 per meter kubik," ungkapnya dalam video yang diunggah di chanel Youtube pribadinya, dikutip Selasa (14/12/2021).
Kebutuhan Listrik
Anies juga memastikan, listrik sudah menerangi seluruh pulau permukiman di Kepulauan Seribu selama 24 jam, yang dialirkan melalui instalasi kabel bawah laut.
"Jadi sampai dengan tahun 2018, listrik belum menerangi semua pulau berpenduduk selama 24 jam. Masih mengandalkan genset. Sekarang, Alhamdulillah listrik sudah menerangi pulau berpenduduk selama 24 jam," ucap Anies.
Dengan adanya fasilitas air bersih dan listrik, produktivitas masyarakat akan meningkat. Dengan begitu, kata Anies, perekonomian masyarakat di Kepulauan Seribu dapat terangkat.
Anies menyampaikan bahwa salah satu janji kampanye saat Pilkada DKI 2017 adalah mengurangi ketimpangan di wilayah DKI Jakarta. Dimana kondisi di Kepulauan Seribu masih sangat timpang dengan kondisi wilayah DKI di daratan (kota).
Sebagai informasi, Provinsi DKI Jakarta memiliki 5 kota madya dan 1 kabupaten. Yakni: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki 110 pulau. Namun hanya 11 pulau yang berpenduduk, dengan jumlah 7.000 Kepala Keluarga, dan total 27.000 penduduk.
Kebutuhan Pokok Sembako
Anies menyampaikan tidak hanya mengatasi persoalan air bersih dan listrik, juga persoalan kebutuhan bahan pokok sembako.
"Dulu untuk memenuhi kebutuhan pokok, warga Kepulauan Seribu harus belanja sembako ke daratan. Namun tahun 2018 kita membangun Jak Grosir di Pulau Tidung Kecil. Artinya kebutuhan pokok kita siapkan dalam skala grosir di pulau yang biaya ke sananya tanggung jawab kami. Sehingga warung-warung yang ada di Pulau Seribu tidak perlu jauh-jauh datang ke daratan Jakarta untuk kulakan. Cukup mereka belanja di Jak Grosir. Sehingga biaya kebutuhan pokok jauh lebih rendah," tutur Anies.
Simak selengkapnya VIDEO: