Reuni 212 Tahun Ini Memilki Makna Lain
Oleh: Bang Rojak
Reuni 212 tahun ini memilki makna lain. Walaupun BuzzeRp mencibirnya dengan tagar Hari Ahok Nasional, tapi umat Islam peserta 212 cuek bebek. Seberapapun banyaknya peserta, untuk menegaskan umat Islam nggak takut dengan ancaman demi kebenaran yang diyakininya.
Bukan satu kebetulan jelang reuni Pak Baliho (PB) tampil di podcas DC. PB ingin mengirim pesan ancaman agar peserta reuni hatinya jadi ciut. Sebelumnya PB menurunkan kekuatan militer pasukan “elit” buat perang melawan baliho IBHRS yang berujung pada pembunuhan 6 orang di jalan tol dan memenjarakan IBHRS.
Menyimak isi podcas DC, persoalan pokoknya bukan soal protokol kesehatan, atau melawan pemerintah, tapi gegara hati PB mendidih. Kalau hatinya cuma hangat atau suam-suam kuku, mungkin soalnya jadi beda.
Tindakan PB diikuti oleh tindakan wereng, diamini oleh boss, dipuja-puji oleh BuzzeRp dari seluruh kolam, dikasih karangan bunga nkri dead price. Lengkap sudah pesta pora merayakan hati yang sudah mendidih buat nyeduh kopi cap kapal karam.
Cibiran pasukan Hari Ahok Nasional dibumbui dengan pelesetan takbir menjadi “take beer.”
Begini saudara, muslim walaupun yang jarang sholat atau bahkan yang tidak pernah sholat ngak bakal tega memelesetkan takbir menjadi take beer. Cuma Bani Bipang yang berani. Walaupun alasannya sebagai sindiran untuk tuduhan kepada yang meneriakan takbir di sembarang tempat atau takbir untuk melawan penguasa. Tetap saja muslim yang waras nggak bakal tega mengganti takbir menjadi take beer.
Usai reuni, DS menulis, “8 juta orang ngeri kali.” Dengan menampilkan sebagian kecil foto peserta reuni. Semakin jelas, bahwa penghadangan di pintu tol, stasiun KA, ancaman, pengejaran, terhadap peserta reuni bukan hanya soal protokol kesehatan. Lha, sebelumnya anggota PP yang mendemo Junimart Girsang jumlahnya ribuan berdesakan pula, aman tenteram tanpa dicolek sedikit pun.
Kayanya sih buat mumuaskan BuzzeRp agar bisa mencibiri jumlah peserta reuni. Semakin banyak jumlah peserta reuni yang dihadang, semakin bikin BuzzeRp puas syahwat nyinyirnya. Kerja sama yang kompak pak pak pak.
Kasihan PB. Ancamannya nggak bikin takut. Jadi benar kata mantan KSAD, yang galak di kota di hutan jadi kucing.
Kucing galaknya kalau mau kawin doang.
(fb)