[PORTAL-ISLAM.ID] Anggota DPR Fadli Zon menyinggung fenomena Islamofobia di Tanah Air. Ini merupakan istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka, diskriminasi, ketakutan dan kebencian terhadap Islam dan Muslim.
Menurut dia, fenomena ini belakangan terjadi di Tanah Air, yang notabene memiliki penduduk muslim terbesar. Menurut dia, tendensi Islamofobia kian nyata, bahkan karena hal ini pula banyak pihak yang tak bersesuaian dengan sikap Pemerintah bisa dituduh sebagai teroris.
“Menurut saya ini sangat berbahaya, dan memberangus demokrasi kita,” kata Fadli Zon saat diskusi dengan Hersubeno Arief di channel Youtubenya, dikutip Hops.id, Senin 13 Desember 2021.
Fadli Zon sendiri saat ini tengah berada di Turki guna menghadiri Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), atau parlemen negara-negara OKI (Organisasi Konferensi Islam).
Menurut Fadli Zon, tendensi akan Islamofobia pula bakal menyebabkan kenyamanan masyarakat yang dijamin UU akhirnya terkoreksi atau tereduksi dengan sangat signmifikan. Maka itu, menurutnya, mesti ada satu perubahan pendekatan baru.
Sejauh ini, kata dia, Islamofobia memang tengah dibahas di dalam parlemen OKI dan sudah disepakati bahwa pada 15 Maret akan jatuh hari peringatan untuk melawan Islamofobia. Sebab Kecenderungan ini sendiri memang terus muncul di barat.
Dan dia meminta agar Islamofobia tidak terjadi di Indonesia. Sebab dia memprediksi akan terjadi instabilitas.
Fadli Zon singgung Islamofobia: Rangkul HRS
Salah satu contoh nyata bentuk Islamofobia yang terjadi di Indonesia, kata Fadli Zon, saat ini adalah bagaimana eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) diperlakukan sangat tak adil oleh Pemerintah.
“Sebagai contoh kasus HRS, kita lihat bagaimana kasus yang begitu sumir, tapi HRS diperlakukan dengan sangat luar biasa,” katanya.
Dia bahkan menyinggung bahwa kasus HRS adalah over kill. Karena tidak sesuai dengan yang dituduhkan. Jelas sekali motifnya adalah politik, bukan penegakan hukum.
“Masyarakat tentu bisa melihat dan membandingkan kasus ini dengan kasus lain, bahkan lebih berat. Harusnya pemerintah rangkul HRS, karena dia simbol dari ulama, simbol dari kekuatan berpendekatan umat Islam. tetapi diperlakukan tak adil. Harus ada evaluasi pembaruan yang tentu saja adil,” kata Fadli Zon. [hops]