[PORTAL-ISLAM.ID] Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memutuskan penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU digelar pada 23-25 Desember 2021 di Lampung. Muktamar NU akan memilih Ketua Umum PBNU yang baru.
Hal itu sudah disepakati dalam rapat pengurus harian tanfidziyah dan pengurus harian syuriah di Kantor PBNU, Jakarta Selasa (7/12/2021). Selain Ketua Umum PBNU Said Aqil, turut hadir dalam rapat tersebut yakni Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar serta beberapa tokoh lainnya.
Calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) terbuka bagi siapapun selagi memenuhi persyaratan untuk mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum.
Begitu dikatakan Ketua Steering Committee (pengarah) panitia Muktamar NU Muhammad Nuh usai rapat pengambilan keputusan di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta Pusat, Selasa (7/12/2021).
"Calon ketua umum itu semua silahkan (daftar), karena jadi ketua atau tidak itu takdir," ujar M. Nuh.
Saat ini, lanjutnya, panitia sedang menyusun daftar pembahasan proses Muktamar. Termasuk juga, teknis pemilihan calon ketua umum PBNU.
"Karena sebelum dibahas di muktamar nanti kita akan lakukan konsolidasi materi sekaligus akan dilakukan sosialisasi ke daerah-daerah untuk dapat masukan," katanya.
Hanya saja, Nuh tidak memberikan jawaban pasti saat ditanya bagaimana teknis pemilihan ketua umum. Kata dia, semua akan mengacu pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) NU.
"Semua nanti akan sesuai dengan AD/ART," pungkasnya.
Adapun, dua calon kuat yang digadang-gadang jadi Ketum PBNU periode selanjutnya adalah petahana, KH Said Aqil Siradj dan Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.