Kalau misalnya terjadi kecelakaan di Perlintasan Kereta Api, siapa yang salah?
Semua pasti menjawab, mobil atau motor yang melintas.
Maaf. Kalau menurut saya yang salah adalah Pemerintah!
"Lho, masyarakat yang melanggar, kenapa Pemerintah yang disalahkan?"
"Karena Pemerintah gagal menciptakan kondisi yang membuat masyarakat tidak melakukan Pelanggaran."
Ada kok pilihan yang bisa dilakukan Pemerintah sehingga tidak akan terjadi lagi Pelanggaran. Bangun saja Jembatan atau Terowongan disetiap Perlintasan Kereta Api.
"Wah, mahal. Biayanya besar."
Benar. Tapi membangun Pos Perlintasan dan Gaji yang menjaganya juga mahal. Apalagi kalau sudah berbicara akibat insiden atau kecelakaan yang bisa dipastikan disetiap Perlintasan sudah pernah terjadi. Apa nyawa rakyat mau dianggap murah?
Daripada buang-buang uang Membangun Ibu Kota Negara Baru, lebih baik uangnya untuk membangun Jembatan atau Terowongan di semua Perlintasan Kereta Api se Indonesia.
Daripada si Erick sibuk menggaji ratusan orang yang tidak berguna di BUMN, lebih baik uangnya dialihkan untuk mulai membangun Infrastruktur berbasis keselematan dan masa depan perkereta apian Negara kita.
Sebenarnya kan ini masalah yang sangat sederhana. Tapi kita sering abai. Masyarakat sering tidak perduli. Hal yang sangat penting kita diamkan. Giliran yang tidak penting malah kita ributkan.
Kita ingin menjadi negara modern dan maju. Pak Jokowi ingin namanya tercatat dalam sejarah. Coba dimulai dengan membangun Jembatan atau Terowongan Jalan di setiap Perlintasan Kereta Api.
Jangan cuma bisanya menyalahkan rakyat. Setiap terjadi kecelakaan masyarakatnya yang dituduh bodoh.
"Lha, kalau masyarakat kita pintar, Presiden model-model kalian yang cuma bisa planga-plongo ya ngga akan mungkin terpilih!"
(Azwar Siregar)