[PORTAL-ISLAM.ID] Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono heran dengan pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir soal kondisi PT kondisi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Pada September 2021 lalu, Presiden Jokowi mengabarkan bahwa Krakatau Steel mulai membaik dan sehat setelah sempat terpuruk hampir bangkrut.
Jokowi mengatakan hal itu, ketika melihat dari produksi baja yang dihasilkan Krakatau Steel semakin lancar.
Namun, kini pernyataan terbaru dari Menteri Erick Thohir bertolak belakang.
Erick mengungkap kemungkinan PT Krakatau Steel pada Desember 2021 ini bisa bangkrut.
Hal itu bisa terjadi jika sejumlah langkah-langkah restrukturisasi gagal dilakukan
“Pada 2 bulan yang lalu kang mas Jokowi dengan gembira ria dan bangga mengatakan PT Krakatau Stell sudah bangkit dari keterpurukan,” ujar Arief Poyuono melalui akun Twitter-nya, Selasa (12/7/2021).
Poyuono bingung dengan dua pernyataan yang bertolak belakang antara Presiden dan anak buahnya tersebut.
“Sedih deh begitu dengar Menteri BUMN kemarin ngomong Krakatau Steel bulan ini tutup alias bangkrut.. yang boong siapa nih… yang ABS siapa ya,” ucapnya.
Presiden Jokowi Bangga Krakatau Steel Kini Semakin Sehat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa kondisi keuangan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) kini sudah semakin sehat.
Adapun pernyataan soal kinerja PT Krakatau Steel ini disinggung Jokowi saat meresmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) milik perseroan di Cilegon, Banten, Selasa (21/9/2021).
"PT Krakatau Steel juga terus melakukan transformasi dan terus melakukan restrukturisasi. Pak Menteri BUMN (Erick Thohir) tadi menyampaikan Krakatau Steel saat ini sudah semakin sehat karena memang sebelumnya kurang sehat. Produksinya juga semakin lancar,” kata Jokowi.
Seperti diketahui, sebelumnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baja itu mengalami kerugian selama bertahun-tahun.
Bahkan pada 2019 lalu, perseroan masih mengalami kerugian USD503,65 juta atau setara Rp7,2 triliun.
Namun, pada 2020, Krakatau Steel tercatat menorehkan kinerja positif dengan capaian laba bersih sebesar USD23,67 juta atau sekitar Rp339 miliar.
Erick Thohir Blak-blakan Krakatau Steel Terancam Bangkrut
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk kemungkinan akan default atau bangkrut pada bulan ini.
Salah satu penyebabnya adalah utang, terutama dari proyek mangkrak.
Saat ini, Krakatau Steel masih berjuang melakukan restrukturisasi untuk membenahi utang.
Salah satu proyek mangkrak adalah Blast Furnace yang dimulai pada tahun 2008 dengan nilai investasi US$850 juta, tapi tak ada kabarnya hingga kini.
Proyek mangkrak inilah yang membuat Krakatau Steel hampir bangkrut.
Sempat ada perusahaan China yang ingin mengambil alih.
Tapi, mereka mundur karena harga baja yang meningkat sehingga harus menggelontorkan biaya dua kali lipat untuk membangun pabrik.
"Ada tiga langkah, dan problemnya langkah ketiga ini macet. Kalau ketiga sudah gagal, kedua gagal, yang pertama gagal, Desember ini bisa default," ujar Erick dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI, Kamis (2/12).
Salah satu langkah untuk membenahi masalah ini adalah melakukan renegosiasi dengan Pohang Iron & Steel Company (Posco) yang merupakan mitra Krakatau Steel dari Korea Selatan yang membentuk PT Krakatau Posco pada 2014.
Krakatau Steel ingin menambah kepemilikan saham dari 30% menjadi 50%. Tapi, belum ada jawaban dari Posco.
"Selama ini Krakatau Steel partner-an sama Posco. Mereka mayoritas kita minoritas, kita coba jadi 50-50. Belum ada jawaban dari Posco, namanya juga usaha. Sekarang masih tahap negosiasi, belum terjadi," lanjut dia.
Langkah lain adalah mengundang Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) untuk berinvestasi di Krakatau Steel. [fin]