[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA – Jakarta International Stadium (JIS) menjadi salah satu pembuktian kepada dunia bahwa Indonesia tak hanya bangkit secara pemain saja. Namun juga bisa membuat fasilitas olahraga berstandar FIFA dan dikerjakan tanpa adanya pihak asing.
Sejak pembangunannya pada 2019 lalu, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola stadion yang berada di Jakarta Utara itu mendatangkan para pekerja dari berbagai daerah di Indonesia. Hingga saat ini terhitung yakni lebih 4 ribu pekerja.
Stadion ini dibangun di atas lahan bekas Taman BMW seluas 26 hektar, dan dirancang berkapasitas 82.000 penonton. Jumlah tersebut hampir sama dengan kendang Real Madrid, Santiago Bernabeu Stadium di Spanyol dengan kapasitas 81.044 orang.
Saat ini, dari progres pembangunannya sendiri yakni sudah lebih 80 persen. Ini adalah lebih dari target awal. Itu karena, stadion yang menghabiskan anggaran 4,5 trilliun itu dilakukan tanpa ada libur. Alias dikerjakan selama 24 jam secara kerja shift.
Selain itu, kecepatan dari target itu juga karena selama adanya Covid-19 ke Indonesia, proses pekerjaan stadion juga tidak terdampak. Sektor ini mendapat pengecualian dalam aturan PSBB hingga PPKM yang ditentukan oleh pemerintah pusat.
Meski begitu, pengelola tetap diharuskan melakukan aturan seperti ketentuan jaga jarak, menghindari kerumuman, pemeriksaan suhu tubuh hingga pemeriksaan kesehatan para pekerja.
Salah Satu Termegah di Dunia
Patut bangga, JIS adalah karya arsitektur anak bangsa yang inovatif dan berstandar internasional. Laporan dari Daily Mail pada 20 Februari 2021 lalu, JIS masuk dalam 10 stadion termegah di dunia.
JIS masuk dalam daftar ke-10 setelah Miami Freedom Park, Lusail Iconic, Bramley-Moore Dock, Camp Nou, Santiago Bernabeu, New Feyenoord, Della Roma, New San Siro, dan Grand Stade de Casablanca.
Selain itu juga, JIS baru saja meraih tiga penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri). Muri memberikan penghargaan pada tiga kategori, yaitu Lifting Struktur Atap Stadion dengan Bobot Terberat, stadion pertama yang menggunakan sistem atap buka-tutup, serta stadion green building dengan sertifikasi platinum pertama.
Soft Launching Belum Ditentukan
Pihak Jakpro hingga kini belum menentukan jadwal soft launching. Jakpro mengaku masih menunggu dari arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal ini.
Sebelumnya, turnamen International Youth Championship (IYC) 2021 Bali-Jakarta serta soft launching JIS ini rencananya digelar pada 4-11 Desember 2021. Namun hal itu batal digelar.
Anies Baswedan mengatakan, penundaan dua kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron. Pemprov DKI Jakarta, kata Anies mendukung arahan Pemerintah Indonesia terkait penundaan kedatangan warga asing.
"Kami telah meminta kepada Pancoran Soccer Field untuk menangguhkan seluruh rangkaian pelaksanaan turnamen Indonesia Youth Championship 2021, termasuk soft launching JIS, sampai dengan situasi pandemi dan penyebaran virus Covid-19 varian Omicron telah lebih terkendali dan dapat diprediksi,” ujarnya waktu lalu kepada awak media.
Kata mantan rektor Paramadina itu, Covid-19 saat ini, khususnya di Jakarta tergolong terkendali. Kasus aktif Covid-19, kata dia, juga terus melandai.
"Testing dan tracing di Jakarta juga sangat memadai, sesuai penilaian dari Kemenkes. Namun, langkah kewaspadaan tidak boleh dikendorkan. Terutama, dengan berita perkembangan varian Omicron di luar negeri,” ujarnya soal penundaan soft launching JIS.
(Sumber: TIMESINDONESIA)
Selamat pagi dari JIS!
— Anies Rasyid Baswedan | Sudah #VaksinDulu (@aniesbaswedan) December 10, 2021
Alhamdulillah, seluruh atap metal sheet JIS sudah tertutup semua pada minggu ke-118, realisasi pekerjaan telah mencapai 87,85%.#JakartaInternationalStadium#StadionKita
video: @jakprogroup @jakintstadium pic.twitter.com/TgkFwnAvhF