Consent base atau Moral base??
Oleh: Dessy
Menyikapi kasus yang sedang panas ini, maka posisi korban akan menjadi sangat lemah kalau dilihat dengan sudut pandang mereka melakukan karena consent base (suka sama suka). La wong melakukan karena suka sama suka, kan yang ditulis dalam payung hukum kemarin adalah larangan menyentuh tanpa persetujuan. Nah.. kalau dengan persetujuan, terlepas akhirnya akan hamil atau tidak, maka ketika terjadi hal itu, tidak ada pihak yang bisa disalahkan. Bahkan ketika ada warga menggerebek pun, bila berdasar consent base maka warga lah yang salah, karena mereka melakukan berdasar suka sama suka.
TAPI, jika berdasar moral base, maka sejak awal pasangan itu cek in ke hotel, mereka sudah bisa disalahkan karena itu sudah tidak sesuai dengan nilai-nilai moral yang kita pegang sebagai masyarakat beragama.
Pihak-pihak pencinta kebebasan yang kebablasan itu sebenarnya melemahkan posisi kita sebagai wanita. Manipulasi perasaan adalah kekerasan non fisik yang dilakukan pada pasangan sehingga si pasangan mau menuruti kemauan pasangannya dan bisa jadi pada saat itu si korban pun tidak sadar telah dimanipulasi.
Ketika masyarakat semakin permisive dengan hubungan sebelum pernikahan (sex before marriage), ketika dalam setahun ada 2 JUTA aborsi ilegal yang terdata dan ini dianggap lebih kecil dari kenyataan real di lapangan.... sungguh nyata masyarakat kita mengalami degradasi moral.
(fb penulis)