[PORTAL-ISLAM.ID] Joanie, seorang bule asal Kanada memutuskan untuk menjadi muslim. Joanie sendiri menjadi muslim sejak empat bulan lalu atau tepatnya Agustus 2021 kemarin.
Joanie berasal dari Akadia, sebuah tempat di Kanada yang memiliki budaya Kristen yang sangat kental. Setiap bayi yang terlahir disana akan dibabtis terlebih dahulu.
Meski hidup dalam budaya Kristen, semenjak memasuki usia remaja Joanie melepaskan diri dari agama Kristen. Ia merasa agama Kristen tidak memiliki pengaruh besar dalam hidupnya.
Sebelum jadi mualaf, seumur hidup Joanie tidak pernah bertemu Muslim. Perkenalannya dengan Muslim bermula 4 bulan lalu melalui aplikasi TikToknya.
“Saya dibesarkan di keluarga Kristen, saya dibaptis dan pergi ke gereja. Sekitar 10 tahun saya dulu belajar Alkitab setiap minggunya. Sekitar enam tahun seorang Akadia, sebagian besar dari budayanya adalah agama Kristen. Anak Akadia harus dibaptis,” kata dia seperti dikutip dari tayangan YouTube Ayatuna Ambassador, 19 November 2021.
Dia mengungkap bahwa agama Kristen yang dianutnya dulu tidak berdampak apa pun dalam hidupnya. Dia pun memilih untuk menjadi Atheis.
“Saya tidak bermaksud menyindir orang atau tidak menghormati orang Kristen. Agama Kristen adalah sesuatu yang tidak berdampak apa pun dalam hidup saya. Terlepas dari kurangnya pengetahuan yang saya dapatkan ketika dulu bertumbuh besar, setelah melepaskan diri dari agama Kristen, saya menjadi Ateis atau Agnostik selama beberapa tahun,” kata Joanie.
Lebih lanjut Joanie menceritakan sebelum masuk Islam, dia pikir Islam adalah agama yang membosankan.
“Saya selalu salah paham. Saya kira orang muslim tidak bersenang-senang, tertawa dan menikmati hidup mereka, mereka tidak bahagia dan menjalani hidup yang membosankan. Dan saat saya baru tahu tentang orang Islam, saya mengatakan, wah mereka manusia normal yang punya keyakinan berbeda,” ujarnya.
Hingga akhirnya ia mempelajari Islam dan mantap masuk Islam empat bulan lalu. Kala itu dia mulai melihat muslim lewat TikTok dan menyadari benar bahwa dirinya tidak tahu apa pun tentang agama Islam
“Saya ingin menambah wawasan tentang agama lain, khususnya Islam. Tapi saya sudah banyak mempelajari agama lain dalam proses tersebut. Saya beli beberapa buku di Amazon. Saya sungguh tidak bisa berhenti belajar. Saya sadar betapa indahnya Islam daripada mempercayai begitu saja stereotip negatif tentang muslim yang tersebar di media,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan satu-satunya hal dalam Islam yang tidak bisa ia tolak adalah kelogisannya.
“Bulan Agustus kemarin akhirnya saya memutuskan untuk masuk Islam, karena saya tahu itu tepat bagi saya, seorang yang logis. Dan tidaklah masuk akal bagi saya untuk tidak masuk Islam setelah membaca Al Quran dan mempelajari Islam sesungguhnya, dan melihat betapa koherennya Islam secara keseluruhan, yang memberikan hak kepada semua orang dan mengajarkan akhlak yang baik,” kata dia.
Dia menambahkan, “Serta tidak ada kesalahan saya masuk Islam karena sudah tidak bisa membantahnya. Alhamdulillah, atas petunjuk Allah, perjalanan saya masih panjang tapi sudah tidak sabar menunggu apa di masa depan,” kata dia.
Sekarang Joanie aktif menggunakan akun TikToknya untuk melawan Islamophobia.
“Jadi kalau anda bukan orang muslim yang menilai muslim dengan cara yang negatif, tanyakan pada diri Anda, dari manakah pandangan itu berasal? Pernahkah anda bertemu dengan orang muslim? Bukan salah anda jika tidak tahu,” ujar Joanie.
Dia menambahkan, wajar jika masih ada sejumlah orang yang tidak pernah mengetahui tentang Islam. Sebab, dirinya juga pernah berada di posisi itu.
“Jadi saya di sini untuk mengajak anda bertemu dengan orang muslim. Jika Anda sedang berada di luar dan melihat orang muslim, ajaklah mereka mengobrol, undang kolega muslim anda untuk makan siang atau bertanya kepada teman kelas muslim anda tentang agama mereka. Jika ada masjid dekat, anda jangan ragu untuk berkunjung. Semua orang dipersilakan. Kenali kami sebelum anda menilai kami,” ujar Joanie.(Viva)
[VIDEO]