[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021).
Haji Lulung dikabarkan meninggal dunia pada pukul 10.51 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.
Sebelum meninggal dunia, Haji Lulung mengalami serangan jantung berulang, patah kateter, dan sempat kritis di ICU.
Perlawanan 20 hari Haji Lulung terhadap penyakitnya akhirnya berakhir hari ini.
Haji Lulung dinyatakan meninggal dunia di RS Harapan Kita, Jakarta pagi tadi sekira pukul 10.51 WIB.
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek pada Selasa, 14 Desember 2021 dalam pesan berantai mengatakan kabar duka tersebut.
"Innaalillaahi Wainnaa Ilaihi Roojiuun... Innaalillaahi Wainnaa Ilaihi Roojiuun. Innaaalillaaahi Wainnaa Ilaihii Roojiuun.. Baru saja kabar dukacita..Ketua DPW PPP DKI abanda Haji Lulung Meninggal Dunia pada Selasa, 14 Desember 2021 Jam 10.51 WIB di RS Harapan Kita," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi.
Baidowi meminta seluruh pihak memaafkan segala kesalahan dan dosa Haji Lulung selama hidup.
Selain itu, ia juga meminta agar seluruh pihak mendoakan almarhum Haji Lulung.
"Mohon maaf atas segala salah dan dosanya selama pergaulannya semasa hidupnya. Mohon alfatihanya. Semoga Allah SWT berikan yang terbaik diterima segala amal ibadahnya dan Husnul Khotimah. Amin," ucap Baidowi.
Tokoh Tanah Abang
Haji Lulung (kelahiran 24 Juli 1959 – 62 tahun) saat ini adalah anggota DPR RI dari PAN.
Sebelumnya, ia merupakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari PPP.
Setelah sempat pindah ke PAN pada pemilu 2019 dan berhasil lolos ke Senayan, Haji Lulung akhirnya kembali ke PPP sebagai partai sejak awal dia terjun ke politik.
Selain berpolitik, Haji Lulung juga merupakan seorang pengusaha yang terkenal di Tanah Abang Jakarta.
Haji Lulung merupakan anak ketujuh dari sebelas bersaudara, ayahnya bernama Ibrahim Tjilang, seorang tentara BKR berpangkat Peltu. Ibunya merupakan keturunan dari KH. Abdullah Syafi'i, pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.
Sebagai pengusaha, Haji Lulung memiliki PT Putraja Perkasa, PT Tirta Jaya Perkasa, koperasi Kobita, PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara yang bergerak dalam bidang jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang. Dalam berorganisasi, Haji Lulung aktif di PPM, AMPI, Karang Taruna, dan turut mendirikan ormas Gerak Betawi dan menjadi Sekretaris Jenderal Bamus Betawi, dan saat ini resmi sebagai Ketua Umum Bamus Betawi 2018-2023.
Kontroversi
Nama Haji Lulung menjadi terkenal setelah sebagai anggota DPRD DKI Jakarta kerap melawan Ahok.
Selain dikenal sebagai politikus, Haji Lulung dikenal sebagai tokoh Tanah Abang yang merintis usaha dari nol.
Dikutip dari laman Jakarta.go.id, sebelum menjadi politikus, nama Haji Lulung sudah terkenal di seantero Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tentang nama Lulung yang lebih populer dari nama asli pemberian orang tuanya, ada ceritanya.
Di dalam buku Tenabang Kate Anak Tenabang yang disusun oleh Ahmad Mathar Kamal dan Faiz Sungkar disebutkan bahwa bapaknya, Ibrahim Tjilang, saat itu mengidolakan Abraham Lincoln sehingga nama Abraham dijadikan nama putra ketujuhnya dari sebelas anak-anaknya.
Sejak kecil, ia sudah menghadapi pahitnya kehidupan karena pada 1975, saat ia berusia 16 tahun, ia ditinggal wafat bapaknya yang seorang tentara berpangkat peltu. Ibunya yang menjadi single parent masih memiliki keturunan dari KH Abdullah Syafiie, pendiri Perguruan Islam Asy-Syafiiyyah.
Ia membantu mencari nafkah untuk ibu dan saudara-saudaranya dengan mengumpulkan sampah pasar berupa plastik, karung, kardus, dan per untuk ngebal. Dikarenakan ia tinggal di dekat pasar, ia mencari uang di pasar. Kehidupannya sedikit demi sedikit berubah ketika ada perluasan Pasar Kebon Dalem (1976). Ia sudah menjadi bos barang bekas.
Oleh karena harus bekerja, ia meninggalkan sekolahnya selama tiga tahun demi mencari uang. Pada 1978, ketika ia sudah memiliki kemampuan cukup, Lulung melanjutkan kembali sekolah ke STM di YPMII di daerah Pasar Jumat (sekarang sekolah itu sudah tidak ada lagi).
Melihat pasar semakin berkembang, ia memiliki pemikiran sejak masih SMP untuk mencari cara bagaimana mendapatkan satu persen dari peredaran uang di Pasar Tenabang. Obsesi satu persennya terbuka ketika ada penggusuran eks Markas AURI di Tenabang Bukit. Saat itu, ia kembali berusaha di barang bujuran kiloan. Ia juga sempat menjadi satpam di pertokoan tersebut. Interaksinya dengan lingkungan dan tokoh masyarakat membuat dia dipercaya sebagai Kamtib LKMD Kelurahan Kampong Bali.
Sebelumnya, ia juga menjadi keamanan RW. Sejak 1981, ia sudah berorganisasi karena dia menjadi Ketua Pemuda Panca Marga Kecamatan Tanah Abang. Tahun 1981, ia lulus dari STM.
Mulai 1986, usahanya mulai terlihat maju, terlebih saat ia fokus pada investasi lingkungan untuk mewujudkan obsesi satu persennya dan mendapat kepercayaan dari para pengusaha di Tanah Abang. Kompleks Ruko Tanah Abang Bukit adalah tempat pertama kali yang dikelola olehnya dari segi keamanan dan lingkungan, kemudian menyusul kompleks ruko di JI Fachrudin.
Pada saat menjelang krisis moneter pada 1997, berkaitan dengan pengembangan Pasar Tenabang Blok F, ia membangun kios-kios kecil di pinggir tembok Blok F. Dengan membangun kios-kios kecil ini, ia telah memberi peluang kepada pedagang ekonomi lemah untuk mendapatkan tempat berdagang dengan sistem sewa yang tidak mahal. Ia kemudian dipercaya oleh Perpasaran Tanah Abang untuk menjaga keamanannya.
Pada tahun 2000, saat dibangun pertokoan Metro Tanah Abang oleh PT Rointa, yang juga membangun jembatan toko yang menyambung Pasar Regional Tenabang, ia dipercaya menjadi manajer di Pertokoan Metro Tanah Abang. Selain itu, pengembang memberikan kepercayaan kepadanya untuk mengelola keamanan di Metro Tanah Abang.
(Sumber: Kompas, Detik, Wikipedia)