[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menuding kelompok 212 bukan kebangkitan Islam tapi gerakan yang punya tujuan politik dengan mengatasnamakan agama.
Pernyataan Said Aqil itu ditanggapi Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin. Novel balik menyindir gaya kepemimpinan Said Aqil di PBNU yang memunculkan banyak riak di daerah.
Pun, rangkap jabatannya sebagai Komisaris PT KAI juga disorotnya. Novel mengungkapkan sosok Said tak memiliki prestasi.
Dia pun membantah tudingan Said Aqil terkait Aksi Bela Islam 212 dan juga Reuni 212 yang selalu berjalan dengan sangat damai.
"212 adalah wujud nyata Islam rahmatan lilalamin yang bukan hanya slogan karena dalam sejarah manusia dan dunia diciptakan baru terjadi kurang lebih 13 juta orang bisa berkumpul dengan damai dan bersih," kata Novel kepada VIVA, 14 Desember 2021.
Ia menyatakan Said Aqil sudah gagal menggembosi 212. Ia bilang dengan kondisi Said saat ini yang mau selesai jadi Ketua PBNU juga belum bisa menggembosi kekuatan persatuan 212.
"Makanya dia Said Aqil kebakaran jenggot sampai sampai nggak punya jenggot dan benci kepada hamba Allah yang berjenggot," tutur Novel.
Kemudian, ia mendoakan agar Said mendapatkan hidayah di penghujung umur dan jabatannya. Ia berharap Said bisa bijak dan tidak ngawur dalam menyampaikan pernyataan.
"Taubat, tidak lagi ngawur dan tidak menebar kebencian lagi kepada umat Islam yang berada di barisan 212," sebut Novel.
Sebelumnya Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj kembali menceritakan momen saat dia menghadapi kemunculan kelompok 212. Said Aqil menolak tegas kemunculan 212.
"Suatu contoh misalkan menghadapi 212. Itu luar biasa bagi saya, luar biasa kerasnya tantangan itu. Ada sebagian dari NU juga, katanya itu kesempatan kebangkitan Islam. Kalau menurut saya itu bukan, bukan kebangkitan Islam, menurut saya. Kenapa? karena jelas itu tujuannya politik yang mengatasnamakan agama," kata Said Aqil yang juga maju di Muktamar ke-34 NU dalam video yang ditayangkan di akun TVNU seperti dilihat, Senin (13/12/2021).
Said Aqil mengatakan memang banyak orang yang bersuara mengenai 212. Namun, kata Said, orang yang menolak kelompok tersebut secara keras hanya dirinya.
"Satu-satunya orang yang bersuara keras, bersuara terang-terangan, menolak 212 ya saya. Barangkali yang menolak banyak tapi yang berprinsip yang dengan ucapan jelas terang benderang hanya saya barangkali," ujar Said.
Said pun mengungkap alasan 212 bukan gerakan Islam. Dia menyindir kelompok 212 yang tidur di masjid tapi salat di lapangan.
"Karena saya menganggap itu bukan kebangkitan Islam bukan gerakan Islam, bukan li i'la kalimatillah (meninggikan kalimat Allah), kenapa? karena tidurnya di masjid, salat di lapangan. Tidurnya di masjid sebagai tempat tidur, menunggu salat Jumat di lapangan, itu yang tidak benar menurut saya," ujar Said Aqil, seperti dilansir detikcom.