[PORTAL-ISLAM.ID] ACEH - Aksi pengadangan oleh masyarakat Aceh saat rombongan Komisaris Utama (Komut) Basuki Tjahja Purnama alias Ahok melakukan kunjungan kerja ke anak usaha PT Pertamina Gas, PT Petra Arun Gas (PAG), di Lhokseumawe, Aceh, bukanlah tanpa sebab.
"Jika ada demonstrasi, artinya ada masalah. Baik masalah personal Ahok maupun masalah di Pertamina," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa siang (7/12/2021).
Ditambahkan Ujang, Ahok dan jajaran mestinya mengevaluasi sikap dan kerja-kerja mereka di perusahaan plat merah tersebut. Karena publik merasa ada yang tidak beres.
"Itu semua harus segera diperbaiki dan dievaluasi. Baik secara personal maupun secara kelembagaan di Pertamina Aceh, soal tanah yang diungkap oleh para demonstran itu," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita RMOLAceh, pengadangan terhadap Komut Pertamina yang kerap disapa Ahok itu terjadi pada Senin (6/12/2021) pukul 12.15 WIB.
Ahok diadang saat hendak memasuki komplek PT PAG oleh massa aksi yang ingin menyampaikan orasi. Aparat keamanan yang berjaga di sekitar lokasi langsung menangani massa aksi yang menutup jalan mobil rombongan Ahok.
Koordinator aksi, Syamsuddin mengatakan, pihaknya mengadang rombongan mobil Komut Pertamina lantaran ingin menuntut keadilan dalam sengketa tanah yang terjadi di sekitar lokasi PT PAG.
"Kami hanya ingin penyelesaian sengketa lahan karena sudah berlarut-larut sampai puluhan tahun," ujar Syamsuddin kepada awak media.
"Kami mengadang karena ingin ketemu dengan Ahok selaku Komisaris Utama," demikian Syamsuddin. (RMOL)