Surya Paloh Mengunci
Surya Paloh itu pandai dan penentu. Pandai mengunci dan kunciannya menentukan. Dulu mengunci Megawati agar mengusung Jokowi, kini mengunci Jokowi agar memastikan cukup 2 periode. Sehingga, gerakan 3 periode melayu.
“Kalau saja konstitusi kita tidak membatasi masa jabatan presiden itu hanya 2 kali, saya tidak perlu lagi menjawab pertanyaan kader ini, siapa calon presiden kita ke depan setelah Jokowi. Siapa? ya pasti Jokowi kembali,” kata Surya Paloh dalam pidatonya di HUT ke-10 Partai Nasdem di Kampus ABN Partai NasDem, Pancoran Timur II, Jakarta Selatan, Kamis (11/11/2021).
Namun, konstitusi menetapkan jabatan presiden hanya 2 periode saja. Artinya, Nasdem akan tetap menghormati konstitusi dan berpegang pada komitmen yang sama dengan Jokowi, bahwa jabatan presiden hanya 2 periode saja.
“Tapi kita punya komitmen yang sama, Presiden Jokowi juga mempunyai moralitas komitmen yang sama untuk menghargai konstitusi, penjaga konstitusi,” lanjut Surya.
Nasdem hanya partai menengah, tapi berpengaruh.
Dan kini menyongsong 2024 sudah terlibat pembicaraan empat mata dengan Anies Baswedan. Lalu, muncul ide konvensi. Konvensi tak sekadar konvensi. Konvensi mengajak partai lain agar tercukupi syarat presidential treshold, sehingga pemenang konvensi dipastikan bisa melaju masuk arena.
Apa bisa? Belum tentu. Masih menunggu. Itu butuh kepandaian dan kepenentuan tadi. Tapi Surya Paloh sudah memulai. Sudah merintis jalan. Ujungnya masih samar. Melihat cuplikan pidatonya, ia seperti tersisih dan terluka. Entah.
(Oleh: Erizal)