[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Ketua DPR Puan Maharani bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan. Pertemuan ketiganya pun menjadi tanda tanya lantaran pembicaraannya berkaitan dengan dinamika politik nasional.
Lantas apa sebetulnya makna dari pertemuan tersebut?
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menduga pertemuan ketiganya tidak jauh dari pesan simbolik berkaitan dengan urusan Pilpres 2024.
"Secara umum, pertemuan itu menegaskan satu hal penting tentang kemesraan segi tiga elite politik antara Ketum PDIP, ketum Gerindra plus Menhan, dan Ketua DPR. Di periode kedua Jokowi, hubungan Mega dengan Prabowo terlihat begitu spesial dibandingkan dengan pertemuan dengan tokoh lain. Terlihat berbeda dan selalu ada pesan politik simbolik yang pastinya dikaitkan dengan pilpres 2024," kata Adi saat dihubungi, Jumat (19/11/2021).
Adi menyebut sebetulnya Megawati ataupun Prabowo, sudah biasa bertemu dengan banyak tokoh lainnya. Namun suasana pertemuan tersebut, kata dia, tidak pernah lebih 'spesial' dari pertemuan Megawati dan Prabowo.
"Mega dan Prabowo juga terlihat sering bertemu tokoh-tokoh penting lain. Tapi tak viral, tak menjadi magnet. Beda ceritanya dengan setiap pertemuan Mega-Prabowo. Publik menilai ada 'hubungan spesial' tentang kemungkinan berkoalisi di pilpres," ucapnya.
Atas dasar itulah, Adi pun menduga ada sinyal kedua partai ini hampir pasti bakal berkoalisi untuk Pilpres 2024. Dia menyebut jika tidak ada tsunami politik, kedua partai ini pasti mencalonkan kadernya untuk berduet.
"Jika tak ada tsunami politik, PDIP dan Gerindra seribu persen bisa dipastikan bakal berkoalisi. Opsinya mungkin menduetkan Prabowo-Puan, tapi sangat mungkin juga mengusung duet Ganjar-Sandi yang belakangan jadi 'darling' soal pencapresan. Coba kita lihat, setiap pertemuan Mega-Prabowo selalu ramai, happening, dan memantik spekulasi. Yang selalu mengemuka tentu soal kepastian koalisi dua partai ini," ujarnya.
Lebih lanjut, kemungkinan koalisi Gerindra dan PDIP ini semakin terlihat dengan ikut sertanya anak Megawati, Puan Maharani, yang juga Ketua DPR RI. Dia menduga kehadiran Puan ini semakin memperbesar kemungkinan duet antara Prabowo dan Puan di 2024.
"Puan duplikasi wajah politik Megawati. Kehadiran Puan dalam momen itu makin menebalkan keyakinan soal kemungkinan duet Prabowo-Puan. Setidaknya itu yang saat ini terjadi. Ke depan mungkin saja ada perubahan skenario soal siapa yang akan diusung bersama, yang jelas PDIP dan Gerindra seakan ingin mengunci bahwa mereka pasti jalan bersama menuju 2024," tuturnya.
Untuk diketahui, pertemuan hangat Megawati Soekarnoputri hingga Prabowo Subianto terjadi di Istana Kepresidenan. Pertemuan hangat itu terjadi sesaat sebelum pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Kemarin siang, 17 November 2021 saya berbincang dengan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dan juga Menteri Pertahanan @prabowo , di sela-sela waktu menunggu pelantikan Panglima TNI.#PanglimaTNI#DPRRI pic.twitter.com/zTgeH2wOCp
— Puan Maharani (@puanmaharani_ri) November 18, 2021
Berdasarkan foto yang diterima detikcom, Kamis (18/11/2021), tampak Megawati dan Prabowo duduk dalam satu ruangan. Hadir pula Ketua DPP PDIP Puan Maharani di samping Megawati.
"Pada saat saya mendampingi Ibu Megawati, saya lihat Pak Prabowo berjalan cepat menuju tempat Bu Mega. Lalu saya sampaikan ke Ibu, ada Pak Prabowo. Ibu Mega lalu menunggu, bersalam sapa dengan hangat, dan kemudian masuk ke ruangan VVIP bersama, dengan Mas Pramono Anung dan saya dampingi," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan menjelaskan momen itu.
Hasto menjelaskan, dalam pertemuan Megawati dan Prabowo, ada pula Puan. Ketiga tokoh itu, kata Hasto, membahas politik nasional.
"Mbak Puan Ketua DPR RI beberapa saat kemudian bergabung. Dan di situlah pembahasan berlangsung hangat. Tentu saja terkait politik kebangsaan, dan berbagai dinamika politik nasional," imbuhnya.
(Detik)