[PORTAL-ISLAM.ID] Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung angkat bicara mengenai penangkapan Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan.
Jumhur dan Syahganda diketahui merupakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dimotori oleh Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Jumhur dan Syahganda ditangkap atas tuduhan menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian terkait kritik terhadap UU Cipta Kerja (omnibus law).
Rocky Gerung menyebut penangkapan Jumhur dan Syahganda semata-mata hanya untuk menakut-nakuti Gatot Nurmantyo.
"Jadi sebetulnya ini adalah persidangan yang memang dirancang untuk menakut-nakuti Gatot Nurmantyo," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 20 November 2021.
Mantan pengajar sekaligus alumni dari Universitas Indonesia (UI) itu mempertanyakan logika pengadilan yang tiba-tiba memutuskan Jumhur dan Syahganda bebas dari penjara setelah sempat ditangkap ketika keduanya tak mengetahui kesalahan yang sesungguhnya.
"Bagaimana mungkin kita menganggap bahwa Jumhur dan Syahganda itu akhirnya dinyatakan 'Udah keluar aja dari penjara' tanpa dia tahu apa kesalahannya?," ujarnya.
Menurut Rocky Gerung, Jumhur dan Syahganda ditangkap atas dugaan penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian karena pemerintah dianggap takut dengan sosok Gatot Nurmantyo serta tak berani untuk menangkapnya.
Pria kelahiran Manado, 20 Januari 1959 itu mengungkapkan, Gatot Nurmantyo masih terbilang gagah perkasa dalam mengkritik jalannya pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Dia juga menyebut Gatot Nurmantyo tak ragu menilai Presiden Jokowi gagal menjalankan tugasnya memimpin pemerintahan di negeri ini.
"Tapi karena Gatot Nurmantyo lagi gagah perkasa, takut menyeret ke Gatot karena Gatot juga sampai sekarang masih gagah perkasa mengkritik pemerintah, bahkan kemarin dia bilang bahwa Presiden Jokowi gagal dalam pemerintahan ini," ucapnya.
Rocky Gerung kemudian memberikan sebuah tantangan kepada pihak berwenang sebagai reaksi sindiran terhadap 'dagelan' yang dipertontonkan oleh penguasa.
Dia menyebut, pernyataan Gatot Nurmantyo lebih mampu membuat orang-orang di lingkaran Istana merasa tersudutkan dibandingkan pernyataan Jumhur maupun Syahganda.
Atas hal tersebut, dia juga menantang kepada pihak berwenang jika masih memiliki keberanian untuk menangkap Gatot Nurmantyo yang dinilainya gagah perkasa.
"Pernyataan Pak Gatot bahwa pemerintah gagal itu lebih berbahaya, lebih mampu menimbulkan keonaran daripada pernyataan Jumhur. Karena itu, demi kesetaraan di depan hukum seharusnya Pak Gatot juga udah ditangkap hari ini karena keterangan dia menimbulkan keonaran, ayo kalau berani," tuturnya.*** [kabes]